AESENNEWS.COM, Kabupaten Bandung, 13 Maret 2025 – Pesantren Kilat Ramadhan (PKR) kembali digelar serentak di seluruh Sekolah Dasar Negeri (SDN) se-Kabupaten Bandung. Program tahunan ini berlangsung selama satu minggu, dari 12 hingga 19 Maret 2025, sebagai bagian dari upaya meningkatkan keimanan dan ketakwaan peserta didik.
Kepala SDN Gadis 01 dan SDN Gadis 02, Yati Supriyati, S.Pd., menjelaskan bahwa program ini telah menjadi tradisi di lingkungan pendidikan, diinisiasi oleh pemerintah daerah sejak periode kepemimpinan sebelumnya. "PKR ini merupakan program rutin yang setiap tahun dilaksanakan di bulan Ramadhan. Selama satu minggu penuh, siswa dari kelas 1 hingga kelas 6 diwajibkan mengikuti kegiatan ini," ujarnya.
Peserta Muslim dan Non-Muslim
PKR diwajibkan bagi siswa beragama Islam, sementara siswa non-Muslim diberikan kebebasan untuk belajar agama di tempat ibadah masing-masing. Dari total 297 siswa di SDN Gadis 01 dan 266 siswa di SDN Gadis 02, terdapat jumlah yang cukup signifikan dari kalangan non-Muslim, terutama beragama Kristen. "Kami memastikan bahwa setiap siswa tetap mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan keyakinan masing-masing," tambah Yati.
Rangkaian Kegiatan PKR
Setiap harinya, PKR dimulai pukul 08.00 hingga 11.00 WIB. Siswa kelas 4 hingga 6 membuka kegiatan dengan sholat duha, kemudian menerima materi keagamaan dari guru mengaji. Sementara itu, siswa kelas 1 hingga 3 langsung mendapatkan pembelajaran di dalam kelas.
Para guru mengaji yang terlibat dalam program ini merupakan tenaga pendidik eksternal yang ditunjuk oleh pemerintah. Di SDN Gadis 01 dan SDN Gadis 02, jumlah guru mengaji mencapai 12 orang, lebih banyak dibandingkan sekolah lain yang rata-rata memiliki 6 hingga 7 orang. Hal ini dikarenakan kedua sekolah berbagi satu bangunan dengan jumlah rombongan belajar yang lebih besar.
"PKR memberikan pendidikan agama tambahan bagi siswa Muslim, termasuk pembelajaran membaca Al-Qur'an. Sementara guru internal sekolah, seperti guru Pendidikan Agama Islam (PAI), hanya bertugas sebagai pemantau," jelas Yati.
Tujuan dan Sumber Pendanaan
PKR bertujuan untuk membentuk kebiasaan positif dalam kehidupan sehari-hari siswa, seperti membiasakan sholat duha dan mempererat hubungan sosial di antara mereka. "Yang paling utama adalah meningkatkan keimanan dan ketakwaan siswa," kata Lia, guru kelas 6.
Pendanaan program ini sepenuhnya berasal dari dana internal sekolah. Jika pun ada penggunaan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS), hanya diperuntukkan untuk pembelian buku Ramadhan.
Dengan adanya Pesantren Kilat Ramadhan, diharapkan nilai-nilai keagamaan yang diajarkan dapat terus diterapkan oleh siswa dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan mereka pribadi yang lebih baik dan berakhlak mulia. (David/Red)