AESENNEWS.COM, LEBAK – BANTEN, Untuk yang kedua kalinya ,
Ketegangan terjadi di Desa Kerta, Kecamatan Banjarsari, Kabupaten Lebak, Provinsi Banten ,Setelah puluhan warga kerta memutuskan untuk menyegel kantor desa sebagai bentuk protes terhadap adanya dugaan pelanggaran serius yang melibatkan Kepala Desa Kerta.Selasa (07-01-2025)
"Protes warga ini diperparah dengan pengunduran diri seluruh perangkat desa dan anggota Badan Permusyawaratan Desa (BPD), yang menyatakan tidak lagi mendukung kepemimpinan kepala desa.
Dan adanya Dugaan terhadap Kepala Desa mencakup meng konsumsi narkoba dan juga kepemilikan senjata api ilegal, serta ketidaktransparanan dalam pengelolaan anggaran desa
Dan warga meminta penyelidikan menyeluruh oleh pihak berwenang untuk memastikan keadilan ditegakkan.
"Kami sudah tidak percaya lagi dengan kepemimpinan Kepala Desa. Penyegelan ini adalah bentuk protes kami agar pemerintah segera bertindak tegas," kata Abah Masud, tokoh masyarakat Desa Kerta.
Camat Banjarsari, menyatakan kesiapannya untuk menindaklanjuti tuntutan warga. "Kami akan segera berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk Inspektorat dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), agar permasalahan ini dapat diselesaikan secara transparan dan sesuai prosedur hukum," jelasnya.
Kapolsek Banjarsari, dalam keterangannya, memastikan. "Kami mendengar semua keluhan warga dan akan mendalami laporan yang masuk dengan prinsip keadilan," ujarnya.
Ketua Pondok Pesantren Darul Palah 1, Kiai H. Saepudin, juga memberikan tanggapan atas kejadian ini. "Jika benar dugaan ini, sangat disayangkan seorang pemimpin desa justru menjadi contoh buruk bagi masyarakat. Desa Kerta membutuhkan pemimpin yang jujur dan bertanggung jawab," katanya.
Dengan pelayanan kantor desa yang terhenti, warga Desa Kerta kini berharap pemerintah daerah segera menyelesaikan persoalan ini untuk memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan desa. Protes ini menunjukkan harapan besar warga untuk terciptanya keadilan dan tata kelola desa yang lebih baik.
Dalam hal ini awak media belum mendapatkan hak jawab dan komentarnya dari kades kerta karena sulit ditemui "
Reporter : Tim
