AESENNEWS.COM, Pandeglang - Banten , Dari hasil dari pekerjaan pembangunan IRPOM (Irigasi Perpipaan Modern) yang digulirkan oleh pemerintah dinas pertanian untuk membantu kelompok tani guna kebutuhan air untuk area pesawahan di Kampung Ranca Lutung, Desa Sukalanggu, Kecamatan Saketi Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten, Diduga Asal. Senin (30-12-2024)
Dari hasil pelaksanaan oleh kelompok tani yang mendapatkan program tersebut ,Sedang di soroti oleh salah satu LSM Ikatan Keluarga Besar Paguyuban Banten (IKBPB) dan dalam kegiatan sosial kontrol mereka menyatakan kekecewaan terkait kualitas hasil pekerjaan, Kelompok Tani Kubang Dahu yang ada di Desa Sukalangu- Saketi.
Menurut LSM IKBPB, Program IRPOM yang seharusnya memberikan manfaat bagi petani di daerah tersebut justru dikerjakan dengan kualitas yang sangat diragukan.
Pasalnya dugaan ketua kelompok tani yang diberikan kepercayaan oleh pemerintah untuk mengelola progran ini, diduga tidak menjalankan tugasnya dengan baik tegasnya.
Dan hal ini terlihat dari bangunan yang tidak memenuhi standar kualitas, sehingga tidak dapat memberikan manfaat yang optimal bagi petani di Kampung Ranca Lutung.
“Pekerjaan ini sangat disayangkan. Meskipun bantuan ini dimaksudkan untuk membantu para petani, hasilnya justru mengecewakan. Bangunan yang telah dikerjakan tidak memenuhi standar dan kualitas yang diharapkan. Beberapa bagian bahkan terlihat rusak meski belum digunakan,” kata perwakilan LSM IKBPB saat memberikan komentar ke awak media.
LSM (IKBPB ) juga menambahkan bahwa selama melakukan upaya pemantauan di lokasi, mereka kesulitan untuk menemui ketua kelompok tani. Dua kali berturut-turut, Tim kontrol sosial tidak berhasil bertemu dengan ketua kelompok yang keseharian nya di panggil ,Gope' Baik itu dilokasi, bahkan saat mendatangi kediamannya (Rumahnya) tidak ada ditempat dan mencoba menghubungi melalui telepon seluler ,maupun Whas App nya , ketua kelompok tersebut sulit dihubungi.
"Jika pengawasan terus dibiarkan lemah oleh penyuluh pertanian , kami akan melaporkan masalah ini kepada Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pandeglang.
Bahan material yang digunakan, seperti pipa peralon yang mudah pecah dan rusak meski belum dipakai dan mesin pun belum terpasang kan tegasnya.
LSM berharap pihak berwenang segera turun tangan untuk melakukan pemeriksaan terkait hasil pekerjaan Kelompok tersebut yang diduga dikerjakan asal-asalan ini agar kualitas bantuan yang diberikan kepada petani bisa terjamin dengan baik.terangnya ,Agus"
Reporter : Ruri As-Tim