AESENNEWS.COM, Bandung - Awak media Aesennews.com datang ke Kantor Desa Ciparay untuk menemui Kepala Desa Ciparay Dedi Jumhana sebagai tindak lanjut dari pengakuan seorang pedagang Tahu/Tempe/Pindang Bandeng bernama Atang bahwa pemindahan barang dagangan dari Pasar Ciparay yang hendak direnovasi ke Tempat Penampungan Pedagang Sementara (TPPS) di lapangan Cijagur difasilitasi dengan menggunakan kendaraan inventaris milik Desa Ciparay secara gratis. Tetapi Dedi Jumhana tidak berada di tempat. Menurut kasie pemerintahan di situ bahwa Dedi Jumhana sedang berada di TPPS Cijagur.
Kemudian bertepatan dengan kedatangan awak media Aesennews.com di kantor desa tersebut, ternyata di halaman dan di dalam Kantor Desa Ciparay sedang duduk sejumlah warga Desa Ciparay. "Mereka ini adalah Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang mendapatkan bantuan beras dari pemerintah melalui Kemensos sebanyak satu karung 10 kg per KK, "ujar Rizal (Kamis, 12/12/2024).
Anggota Puskesos Desa Ciparay ini pun menambahkan bahwa Ibu Anggi yang menjadi Ketua Puskesos sedang keluar ada urusan. Lalu jumlah karung beras yang disalurkan Kemensos itu sama banyaknya dengan jumlah warga Desa Ciparay yang terdaftar sebagai KPM yaitu 434 karung. "Bantuan beras dari pemerintah ini oleh kami pihak Puskesos Desa Ciparay diberikan hanya untuk warga yang terdaftar sebagai KPM saja. Sedangkan warga lainnya yang sudah menerima bantuan pemerintah berupa BLT, PKH, dan lain-lain tidak memperolehnya. Sengaja hal ini kami lakukan supaya terjadi pemerataan, "tegasnya.
Informasi berikutnya bahwa pendistribusian beras oleh pemerintah ke Desa Ciparay dilakukan pada Selasa kemarin (10/12/2024) yang jumlahnya paling sedikit dari antara desa-desa lainnya di Kecamatan Ciparay. Kemudian pembagiannya oleh Puskesos Desa Ciparay tersebut berlangsung dari jam 09.00 WIB-15.00 WIB. Kalau pun nanti ada warga yang belum menerimanya, maka mereka bisa datang esok harinya ke Kantor Desa Ciparay. (David - Filipus )