AESENNEWS.COM, Bandung - Perempatan POM Bensin, perempatan Pegadaian dan perempatan Mesjid Raya-Ciparay yang berseberangan dengan Pasar Ciparay merupakan tiga titik untuk diberlakukannya pengaturan lalu lintas secara rutin oleh tiga bidang mencakup Dishub terminal, Polantas, dan juru parkir. "Memang menurut jadwal dari jam 07.30-16.00 WIB, tetapi dalam pelaksanaannya di lapangan kami turun tangan untuk melakukan pengaturan lalu lintas itu pada setiap moment macet kendaraan saja, misalnya pada jam-jam berangkat atau pulang kerja, "ujar Jaenal Arifin (Kamis, 31/10/2024)
Lebih lanjut Operator Terminal ini mengatakan bahwa ada jumlah totalnya sebanyak 12 orang anggota gabungan Dishub Terminal dan Polantas di luar juru parkir yang ditugaskan di tiga titik rawan kemacetan tersebut. "Pada masing-masing titik itu ditempatkan dua orang petugas. Mereka masing-masing bertugas untuk melakukan penertiban dengan mengedepankan pendekatan humanis. Kalau pun terjadi pelanggaran, dalam arti ada pengendara yang menerobos jalan, maka yang kami lakukan hanyalah memberikan peringatan verbal secara baik-baik tanpa sekalipun pernah melakukan tilang di tempat. Kami mencoba untuk memahami mereka yang bertindak demikian, - barangkali saja mereka ini terdesak dengan urusan yang penting, "imbuhnya.
Sementara itu menurut pantauan awak media Aesennews.com di lapangan, bahwa tidak hanya tiga, melainkan mencapai empat titik lokasi rawan kemacetan. Di mana yang keempatnya itu terjadi, khususnya di depan terminal angkotan kota (angkot) Ciparay-Cibeureum yang terletak di Jl. Raya Pacet yang termasuk kategori sempit padahal berbagai jenis kendaraan berlalu-lalang menggunakan jalan tersebut. Dan di situ tidak ada seorang pun petugas yang nampak untuk melakukan pengaturan lalu lintas. Juga yang katanya pada masing-masing titik itu ditempatkan dua orang petugas, tetapi realitanya di lapangan, khususnya di dua titik perempatan (Pegadaian dan Mesjid Agung-Ciparay) cukup dua orang petugas Polantas gabungan dari Polsek Ciparay dan Polresta sehingga mereka berdua sibuk mondar-mandir berpindah tempat yang pada akhirnya pengaturan lalu lintas menjadi kurang maksimal dan efektif. (David)