-->

PJ Bupati Purwakarta

#'

no-style

Sebab-sebab ada dikenalnya bentuk formal dan informal dalam Bahasa Belanda

AESENNEWS.COM
Wednesday, October 16, 2024, 11:33:00 AM WIB Last Updated 2024-10-16T04:33:46Z

AESENNEWS.COM - Dalam Bahasa Belanda, seperti halnya banyak bahasa lainnya, ada dua bentuk utama berkomunikasi yang dikenal sebagai formal dan informal. Penggunaan bentuk formal dan informal ini tergantung pada konteks sosial dan hubungan antara para penutur, serta mencerminkan tingkat keakraban, kesopanan, dan hierarki sosial.

1. Sebab Adanya Bentuk Formal dan Informal dalam Bahasa Belanda
- Aspek Sosial dan Hierarki: Bahasa Belanda, seperti bahasa-bahasa Eropa lainnya, mencerminkan norma-norma sosial yang mengatur bagaimana orang berinteraksi berdasarkan status, usia, atau tingkat keakraban. Dalam konteks formal, penggunaan bahasa cenderung lebih sopan dan menjaga jarak, sementara dalam konteks informal, bahasa lebih santai dan akrab.
- Keakraban dan Hubungan Personal: Ketika berbicara dengan teman dekat, anggota keluarga, atau orang-orang yang sudah dikenal baik, bentuk informal lebih sering digunakan. Sebaliknya, dalam situasi di mana ada hierarki (seperti antara bos dan karyawan, atau orang asing), bentuk formal lebih tepat.
- Kesopanan: Bahasa formal dianggap lebih sopan, khususnya ketika berbicara dengan orang yang lebih tua, otoritas, atau dalam situasi profesional. Hal ini juga berkaitan dengan keinginan untuk menunjukkan rasa hormat kepada lawan bicara.
- Sejarah dan Budaya: Seperti banyak bahasa Eropa, tradisi formal dan informal dalam Bahasa Belanda dipengaruhi oleh budaya feodal Eropa, di mana tata krama dan penggunaan bahasa sangat bergantung pada status sosial seseorang.

2. Perbedaan Utama antara Bentuk Formal dan Informal

- Kata Ganti Orang Kedua:
- Formal: Menggunakan kata ganti "u" untuk Anda.
- Informal: Menggunakan kata ganti "je" atau "jij" untuk kamu.
- Contoh:
- Formal: Hoe gaat het met u? (Bagaimana kabarnya Anda?)
- Informal: Hoe gaat het met je? (Bagaimana kabarnya kamu?)

- Konjugasi Kata Kerja: Meskipun struktur kata kerja tidak berubah banyak, dalam bahasa formal, penggunaan bentuk "u" mempengaruhi konjugasi kata kerja. Misalnya, kata kerja yang mengikuti "u" lebih formal dan bisa memiliki akhir yang berbeda.
- Formal: U bent welkom. (Anda dipersilakan.)
- Informal: Je bent welkom. (Kamu dipersilakan.)

- Kosakata: Dalam bentuk formal, kosakata yang digunakan cenderung lebih resmi dan teratur. Ada pilihan kata yang lebih elegan atau lebih hati-hati digunakan, seperti menggunakan "ontvangen" (menerima) dalam situasi formal, dan "krijgen" (mendapatkan) dalam situasi informal.

3. Situasi di Mana Bentuk Formal dan Informal Digunakan
- Formal:
- Dalam lingkungan kerja atau profesional, terutama ketika berbicara dengan atasan, klien, atau kolega yang tidak dikenal dengan baik.
- Dalam surat-menyurat resmi, seperti menulis email bisnis atau surat kepada institusi.
- Ketika berbicara dengan orang yang lebih tua atau otoritas, misalnya dengan guru, pejabat, atau seseorang dengan jabatan tinggi.
- Di tempat umum ketika berbicara dengan orang yang tidak dikenal (misalnya, di toko atau restoran).

- Informal:
- Saat berbicara dengan teman, anggota keluarga, atau orang-orang sebaya yang sudah dikenal dengan baik.
- Dalam percakapan sehari-hari yang bersifat santai, misalnya dalam pergaulan sosial atau dengan tetangga yang sudah akrab.
- Di media sosial atau pesan teks dengan orang-orang yang memiliki hubungan pribadi atau lebih dekat.

4. Contoh Penggunaan Formal dan Informal

- Situasi Formal (di lingkungan kerja)
- Formal:
- Kunt u mij vertellen wanneer de vergadering begint? (Bisakah Anda memberi tahu saya kapan rapat dimulai?)
- Bedankt voor uw hulp! (Terima kasih atas bantuan Anda!)
- Informal:
- Kun je me vertellen wanneer de vergadering begint? (Bisakah kamu memberi tahu saya kapan rapat dimulai?)
- Bedankt voor je hulp! (Terima kasih atas bantuanmu!)

- Situasi Informal (dengan teman)
- Formal:
- Zou u mij kunnen helpen met deze taak? (Bisakah Anda membantu saya dengan tugas ini?)
- Informal:
- Kun je me helpen met deze taak? (Bisakah kamu membantu saya dengan tugas ini?)

Kesimpulan
Perbedaan antara bentuk formal dan informal dalam Bahasa Belanda mencerminkan hubungan sosial, tingkat keakraban, dan norma-norma kesopanan. Penggunaan kata ganti seperti "u" untuk formal dan "je/jij" untuk informal adalah salah satu perbedaan utama. Selain itu, bentuk formal sering digunakan dalam situasi profesional, resmi, atau saat berbicara dengan orang yang lebih tua atau lebih dihormati, sementara bentuk informal lebih sering digunakan dalam konteks santai dan akrab.

Sumber : BMP HKUM4101 - BAHASA DAN TERMINOLOGI HUKUM

Komentar

Tampilkan

  • Sebab-sebab ada dikenalnya bentuk formal dan informal dalam Bahasa Belanda
  • 0

Terkini

layang

.

social bar

social bar

Topik Populer

Iklan

Close x