AESENNEWS.COM, Lampung - Nursiah sebagai guru kelas III di UPT SD Negeri 01 Sukoharjo II menyatakan bahwa peranan guru bukanlah hanya sebagai pengajar saja, melainkan juga sebagai pendidik. Sesudah orang tua di rumah, maka peranan guru di sekolah fundamental bagi siswa/i. Dikatakan demikian karena di mata mereka, guru adalah sosok yang dari padanya mereka beroleh pengetahuan kognitif dan belajar tentang karakter/moral, "kata Nursiah (57) Rabu (18/09/2024).
Guru yang sudah menjabat selama 13 tahun ini membeberkan bahwa berdasarkan pengalamannya tersebut dia kerapkali menjumpai siswa yang baik dan yang nakal. "Dalam hal ini kita sebagai guru harus memberikan perhatian dan kasih sayang yang sama. Sama sekali janganlah kita bersikap membeda-bedakan. Jujur saja inilah godaan setiap guru, jika dilihatnya siswa/i itu baik plus pintar maka dianakemaskan, tetapi sebaliknya jika siswa/i itu nakal plus bodoh, maka dianaktirikan! "tegasnya.
Kemudian berkaitan dengan siswa yang nakal bagaimana cara menyikapinya, guru yang beragama Kristen Protestan ini pun menjelaskan bahwa perhatian dan kasih sayang tetap mutlak diperlukan hanya harus lebih diintensifkan. "Biasanya 'kan yang dikategorikan nakal pada usia SD menunjuk kepada mereka yang berjenis kelamin laki-laki dan tingkat kenakalannya juga disesuaikan dengan usia SD tersebut. Memang tidak boleh dipungkiri harus ada pendisiplinan tetapi pendisiplinan itu harus tetap didasari dengan pendekatan yang personal, humanis dan kasih sayang.
Dan selama saya menjadi guru sampai sekarang, ternyata faktor penyebab dari kenakalan mereka itu lebih banyak dipicu oleh adanya persoalan dalam keluarga, misalnya broken home, tindak ketidakadilan, dan sebagainya, "ujarnya menutup pembicaraan dengan awak media Aesennews.com.