-->

PJ Bupati Purwakarta

#'

no-style

Menuju 60 Tahun, HMI Cabang Ternate Kehilangan Khittah Perjuangan

Friday, August 9, 2024, 11:08:00 AM WIB Last Updated 2024-08-09T04:08:33Z
AESENNEWS.COM, OPINI- Menuju 60 tahun HMI Cabang Ternate Kehilangan arah dan Khittah Perjuangan, dalam proses pendewasaan dan pemaknaan atas eksistensi HMI Cabang Ternate, kiranya perlu dan harus ada waktu bagi seluruh kader HMI Cabang Ternate untuk memanfaatkan milad ke 60 tahun sebagai mementum untuk dapat melihat, merenung, mengamati situasi di tubuh HMI Cabang Ternate saat ini.

Dari mulai asal muasal kehadiran, riwayat perjalanan HMI Cabang Ternate saat ini, untuk kita mendapatkan satu kongkulusi baru agar bisa kita mengembalikan khittah perjuangan dan arah orientasi HMI Cabang Ternate, dalam menghadapi persoalan-persoalan kontemporer yang tengah berlangsung terutama keumatan dan kebangsaan.

Lazimnya untuk meningkatkan sprint perjuangan HMI Cabang Ternate harus merestorasi seluruh aspek melalui perenungan serta mengamatnya, dengan demikian diharapkan dapat dijadikan dasar untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas bukan pada persoalan kuantitas tapi juga pada kualitas kader. Agar supaya orientasi HMI Cabang Ternate dan Khittah Perjuangan secara berkesinambungan tidak kehilang arah, memberikan kesadaran serta menumbuhkan semangat untuk lebih bergiat dalam proses belajar dan menjawab tantangan keumatan dan kebangsaan sekarang dan masa yang akan datang.

Ada banyak hal yang perlu di internalisasi dalam tubuh HMI khususnya HMI Cabang Ternate dalam usia 60 tahun ini hal yang paling penting untuk di internalisasi dalam tubuh HMI Cabang Ternate iyalah Khittah Perjuangan, biar publik menilai HMI selalu eksis pada posisi keumatan dan kebangsaan dan juga hilangkan garis demarkasi dalam tubuh HMI Cabang Ternate agar supaya Khittah Perjuangan HMI Cabang Ternate tidak kehilangan arah perjuangan. Dan perlu di ingat juga para nakhoda HMI Cabang Ternate saat ini harus lebih dewasa dan tidak baper dalam merespon kritik dan saran dari komisariat, sebab kritik dan saran dari komisariat itu menjadi bahan evaluasi untuk menginternalisasi Tubu HMI dan memposisikan HMI sebagai organisasi keumatan dan kebanggsaan.

Agar HMI diikhtiarkan sebagai wadah bagi kader menjadi Cendekiawan Muslim yang handal. Sanggup menembus zamannya. “HMI To The Returns Struggleer”. Kembali pada khittah perjuangan. Lebih berkarakter, lebih kreatif, dan lebih terpandang.

Setiap tahun kita mengadakan milad. Setiap tahun pula kita merefleksikan perjuangan HMI  yang hampir sama dari tahun ke tahun dan  substansi  refleksinya pada tataran HMI organisasi pertama di Indonesia dan HMI organisasi yang melahirkan dan mempersiapkan pemimpin pemimpin bangsa ini.

Bagaimana kita bisa berbenah untuk membangun dan mencipta kader yang ber-intelek sementara dalam setiap milad dan refleksi HMI  hanya membuat lomba dan lomba, agenda ini bukan tida ada manfaatnya tapi harus melihat kondisi di tubuh HMI cabang Ternate yang saat ini semakin hari semakin kehilang khitah perjuangannya dan sering sekali kita menemukan kader HMI selalu saja mengandalkan para pendiri dan para alumni HMI  walaupun itu menjadi satu kebanggaan tersendiri bagi kader HMI tapi Jagan hanya itu yang di tampilkan dan di andalkan harus juga pada persoalan kualitas diri sebagai kader HMI.

Maka dari itu pada milad HMI yang ke-60 ini mari kita sama sama membangun kesadaran sebagai kader HMI terkhusus kader HMI cabang Ternate,bahwa ada masalah yang paling fundamental di bangsa ini yaitu masalah keumatan dan kebangsaan yang harus di selesaikan,dan untuk menjawab dua permasalahan sebagai dasar HMI itu hadir maka harus menciptakan kader yang berkualitas kader  yang kritis biar mampu menjawab dan menyelesaikan persoalan-persoalan yang terjadi pada saat ini terutama persoalan keumatan dan kebangsaan.

Sungguh Khawatir juga!!
Kekhawatiran ini akan selalu disampaikan baik kepada kader HMI sebagai individu maupun HMI secara lembaga, karena bagaimanapun tafsir pada pasal 6 AD HMI tentang sifat HMI bahwa bersifat independen. Disana tertera ada tafsir indenpensi etis dan organisatoris. Bagi saya bukan hanya sekedar memahami dalam konteks eksternal HMI saja, namun pada tafsir pasal itu harus kepada internal HMI.

Seyogyanya HMI, bukan hanya terbuai pada romantisme sejarah pada masa lampau. Harus ada pembaharuan-pembaharuan pada formulasi pada tubuh himpunan. Karena perkembangan peradaban akan selalu dinamis, kader himpunan mahasiswa Islam harus siap dalam kondisi apapun serta harus mempelopori kemajuan peradaban.

__Karena Lilahi'tala untuk HMI__
 Harapan masyarakat Indonesia

(JS)
Komentar

Tampilkan

  • Menuju 60 Tahun, HMI Cabang Ternate Kehilangan Khittah Perjuangan
  • 0

Terkini

layang

.

social bar

social bar

Topik Populer

Iklan

Close x