AESENNEWS.COM TERNATE - Sejumlah (BEM) Badan Eksekutif Mahasiswa se-Kota Ternate menggunggat, "Darurat Demokrasi" dalam menggelar Konferensi Pers Pada Senin, 26/08/2024
Dalam konferensi pers yang digelar di Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Khairun Ternate, sejumlah BEM se-Kota Ternate mengangkat dalam berbagai isu baik dari tingkat Daerah sampai tingkat nasional, isu yang di sampaikan pertama terkait dengan pernyataan Presiden Jokowi yang membuat satu negara gerah dengan pernyataan tersebut.
Yang satu dekade lalu pernah dielu-elukan hampir seantero negeri ini, gayanya yang wong cilik, kurus dan doyan masuk gorong-gorong mampu menyihir publik Indonesia bahkan menyilaukan kelas terdidik di negeri ini.
Dengan demokrasi dan sistem pemilu, pengusaha mebel itu akhirnya melenggang mulus ke puncak kekuasaan, mengalahkan Prabowo yang berlatar belakang militer, orba, mantan menantu Soeharto dan tentu saja oligarki, suatu alasan kenapa Jokowi terpilih.
"Ia adalah antitesa Prabowo, dan mampu menahkodai republik ini menjauh dari bayang-bayang orde baru yang korup dan otoriter,"
Jutaan pasang mata khidmah menyaksikan Jokowi naik ke puncak kekuasaan, disertai harapan Indonesia yang lebih baik. Jokowi berjanji memprioritaskan agenda reformasi, konsolidasi demokrasi, dan penegakan hukum yang bebas korupsi, independen dan imparsial. Hari ini, setelah nyaris sepuluh tahun berkuasa, Jokowi barangkali adalah orang paling dibenci di negeri ini. Kehadirannya paling disesali, betapa selama satu dekade itu Ia dan keluarganya mengkoloni Indonesia dan 270 juta warganya.
Raja Jawa itu memutar balik laju demokrasi dan mengerus berbagai capai reformasi 1998, menjadikan lembaga negara seperti DPR, MK, KPK, Kepolisian dan TNI sebagai kaki tangannya memukul seluruh aspirasi warga. Telah ribuan masyarakat adat tergusur dari tanah ulayatnya demi ambisi hilirisasi mobil listrik yang nyatanya memperkaya abdi dalem istana.
Telah puluhan massa aksi dan mahasiswa di renggut nyawanya di jalanan oleh polisi demi mengamankan kekuasaannya. Anak-anak, menantu, ipar, besan hingga asisten pribadinya semua telah menjadi pejabat negara, suatu prestasi yang barangkali membuat Genghis Khan geleng-geleng kepala, kebengisan yang sulit ditemukan di sejarah imperium mana pun, pun Machiavelli akan tersenyum bangga melihat murid ideologisnya.
Dengan segala kontroversial yang dilakukan Jokowi justru tak membuat ia malu, mengintervensi putusan MK dengan mengangkat anwar usman yang notabene merupakan ipar menjadi hakim MK untuk membuat aturan syarat calon presiden dan wakil presiden RI demi meloloskan anaknya (Gibran) menjadi cawapres mendampingi Prabowo, bahkan cara culas dan tak bermoral seorang Jokowi tak berhenti di situ, ia kembali berambisi mendorong anak bungsunya Kaesang untuk maju sebagai kepala daerah dengan mengotak atik aturan usia bakal calon kepala daerah menggunakan institusi Legislatif untuk menganulir putusan MK yang secara konstitusional bersifat final dan ergo omnes.
Akrobat jokowi yang telah meracuni Demokrasi dan menguburkan semangat Reformasi dengan cara melemahkan Institusi KPK, intervensi MK, mendikte partai Politik, dan membangun kerajaan politik, tentu akan melahirkan ketimpangan sosial dan ekonomi.
Kita sebagai Masyarakat indonesia yang masih aktif membayar pajak tentu sangat pedih ketika kita dipertontonkan para penguasa yang makan, minum, bahkan berzina menggunakan hasil dari keringat kita membayar pajak, maka dari itu saatnya kita untuk Bersatu dan melawan ketidakadilan.
Selain Pernyataan para BEM dalam Tuntutan: Kawal putusan MK, tangkap dan adili Jokowi, bukakan demokrasi untuk rakyat Indonesia, hancurkan rezim ganti dengan keputusan rakyat, kembalikan militer di barat.
Negara harus sosialisme, tarik militer organik dan nonorganik yang ada di Papua, tolak pertambangan di Malut, tolak reklamasi di Malut, Bubarkan DPRD, tangkap dan adili jendral pelaku pelanggaran ham.
PT iwib, PT wbn PT tekindo bertanggung jawab atas banjir dan kerusakan lingkungan di wedah tengah, naikan harga komduty lokal, berikan akses jurnalis nasional dan internasional di Papua, wujudkan reformasi agraria, berikan jaminan kesehatan di buru, pecat dinas perhubungan dan dinas perdagangan kota Ternate, selesaikan perumahan kumu di kampung Makasar, pemerintahan kota Ternate distribusikan air bersih secara merata.
Salam demokrasi
Salam Perjuangan
Js