AESENNEWS.COM Probolinggo - Responsif terhadap dugaan indikasi adanya perlakuan khusus terkait fasilitas di Lapas kelas 1 Porong Sidoarjo terhadap terpidana mega korupsi di kabupaten Probolinggo dan memantik LSM LIRA (Lembaga Swadaya Masyarakat Lumbung Informasi Rakyat) Jawa Timur mengambil sikap tegas dengan melaporkan Kalapas setempat ke Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) serta ke Kanwil Kemenkumham Jatim di Surabaya, Kamis (18/7).
Temuan LSM Lira ini tentunya bukan hanya isapan jempol belaka. Sejumlah bukti nyata secara masif dapat disaksikan secara kasat mata, dimana penggunaan fasilitas yang tak semestinya digunakan oleh narapidana di dalam Lapas kelas 1 Porong Sidorjo, termasuk terhadap tersangka koruptor Hasan Aminuddin yang saat ini mendekam di Lapas tersebut.
Langkah pelaporan tersebut membuat kroni kroni kebakaran jenggot yang juga melibatkan LSM pendukung Hasan. Mereka berupaya pasang badan guna membela sang koruptor, bahkan segelintir LSM ini membantah pelaporan Lira terkait temuan tersebut.
Terhadap aksi lembaga kroni kroninya Hasan Aminuddin ini, Sulaiman ketua DPC LSM PASKAL Probolinggo menilai jika para oknum LSM merasa berhutang budi pada Hasan. "Jika mengacu pada tupoksi lembaga, seharusnya mereka bersikap independent dan tidak malah membela sesuatu yang justru merugikan negara dan jelas melanggar hukum. "Kami sangat prihati dan mengutuk keras tindakan oknum lembaga yang keluar dari tupoksi dan rel organisasi. Dilihat dari getolnya mereka membela tersangka, diduga ada historis yang melekat terkait hubungan dengan sang koruptor."ujarnya.
Lebih jauh Sulaiman menegaskan, apa yang menjadi langkah LSM Lira dalam mengungkap kasus korupsi hingga Hasan Aminuddin menjadi pesakitan termasuk penyimpangan di Lapas kelas 1 Porong Sidoarjo semua melalui penelusuran yang cukup mendalam. "Pelaporan itu tidak abal abal dan tentunya pelaporan tersebut bisa dipertanggungjawabkan."tegas ketua Paskal
(Bay****)
