AESENNEWS.COM Probolinggo - Pemerintah Kota Probolinggo mengikuti tahap wawancara penilaian Nirwasita Tantra untuk Kepala Daerah dan DPRD sebagai pendalaman dari Laporan Dokumen Informasi Kinerja Lingkungan Hidup Daerah Tahun 2023. Wawancara ini dilakukan secara daring melalui Zoom Meeting di Command Center Kantor Wali Kota Probolinggo, pada Selasa, 11 Juni.
Dalam pertemuan tersebut, Pj. Wali Kota Nurkholis dan Ketua DPRD Abdul Mujib, didampingi oleh Sekda Kota drg. Ninik Ira Wibawati, Asisten Administrasi Perekonomian dan Pembangunan Wawan Soegyantono, serta Kepala DLH Retno Wandansari, memaparkan pengelolaan lingkungan di Kota Probolinggo kepada para panelis.
Di hadapan para panelis, Pj. Nurkholis dengan jelas memaparkan berbagai inovasi program yang dilakukan Pemerintah Kota Probolinggo dalam upaya memperbaiki kualitas lingkungan hidup di daerahnya. Program-program ini melibatkan semua unsur masyarakat, termasuk pemerintah, swasta, pelajar, dan komunitas.
Ada tiga fokus utama dalam penyelesaian isu strategis lingkungan yang dipaparkan Nurkholis, yaitu pengelolaan sampah, alih fungsi lahan, dan penurunan kualitas air.
Pertama, terkait pengelolaan sampah. Nurkholis menyatakan bahwa kurangnya partisipasi masyarakat dalam pengelolaan sampah menimbulkan berbagai masalah lingkungan, seperti sampah liar, banjir, dan emisi gas yang dihasilkan dari pembakaran sampah.
"Solusinya adalah dengan program Proklim, Kelurahan Berseri, Adiwiyata, Eco Pesantren, memperbanyak biopori, serta meningkatkan peran bank sampah dan pembinaan budidaya maggot di masyarakat," jelasnya.
Selanjutnya, mengenai isu strategis alih fungsi lahan. Nurkholis menjelaskan bahwa pesatnya pembangunan perumahan berdampak pada penurunan luas lahan pertanian. Oleh karena itu, Pemkot membuat kebijakan agar ruang terbuka hijau (RTH) di kawasan perkotaan mencapai 30 persen.
Dalam pemaparan tersebut, diungkapkan berbagai langkah nyata yang telah dilakukan oleh Pemerintah Kota Probolinggo untuk mengatasi masalah lingkungan dan menjaga keberlanjutan ekosistem di daerahnya. Upaya ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam mengelola lingkungan secara berkelanjutan.
(SB)
