AESENNEWS.COM Probolinggo - Upaya menangani stunting di Kota Probolinggo terus digenjot. Salah satu langkah konkrit yang diambil adalah melalui program Sinergi Gerakan ASN dan masyarakat untuk Penanganan Stunting Kota Probolinggo, yang dikenal sebagai “SIGAP PRO”. Pj Wali Kota Nurkholis, yang memimpin gerakan ini, melakukan safari mengunjungi anak-anak stunting yang tidak mampu pada Selasa pagi (18/6).
Dalam gerakan bersama ini, Nurkholis tidak sendirian. Ia menggandeng sang istri, Dewi Maharani, yang juga menjabat sebagai Pj Ketua TP PKK Kota Probolinggo. Bersama-sama, mereka mengunjungi lima lokasi: Ketapang, Sumber Wetan, Wonoasih, Kebonsari Kulon, dan Sukabumi.
Menurut Nurkholis, yang juga Kepala ESDM Jatim, stunting adalah masalah bersama yang memerlukan keterlibatan semua pihak untuk dicegah dan ditangani. Ia berharap gerakan "SIGAP PRO" bisa berlanjut sehingga kasus stunting di Kota Probolinggo dapat ditangani dengan cepat.
“Contohnya, pengumpulan hewan kurban yang didukung oleh para ASN di kota. Dinkes memperoleh satu ekor sapi, yang dagingnya dibagikan kepada anak-anak stunting dari keluarga tidak mampu. Ini menunjukkan komitmen ASN, bersinergi dengan masyarakat, dalam menangani stunting,” jelas Nurkholis.
Senada dengan suaminya, Dewi Maharani menekankan pentingnya peran TP PKK dalam mendukung penanganan stunting. Selama kunjungan, ia banyak berinteraksi dengan para ibu dari anak-anak yang mengalami stunting.
“Selama hamil, apakah rajin memeriksakan kehamilan? Saat lahir, apakah diberikan ASI eksklusif? Rajin ke posyandu ya, Bu, supaya bisa dipantau tumbuh kembang anaknya. Kalau ada keluhan apa pun, bisa disampaikan ke kader posyandu agar bisa dibantu ke fasilitas kesehatan terdekat,” pesan Dewi Maharani sambil mengelus lembut anak yang dikunjunginya.
(SB)