AESENNEWS.COM Probolinggo - Proyek Tol PSN Paket 3 mendapat atensi khusus dari masyarakat dalam pelaksanaan program dan pengerjaannya. Hal ini disebabkan karena mengabaikan partisipasi masyarakat dalam pengerjaannya. Sebagaimana yang kita ketahui bersama, Proyek Tol PSN yang menjadi program unggulan Pemerintah Pusat bisa berjalan dengan lancar apabila adanya keikutsertaan masyarakat dalam pengerjaannya. Nyatanya yang terjadi dilapangan jauh dari harapan masyarakat.
Selain pengerjaan proyek Tol, pelaksanaan program Tol yang berkenaan dengan kompensasi masyarakat belum jelas kelanjutannya. Padahal program tersebut harusnya menjadi rencana kerja Perusahaan pelaksana pengerjaan proyek Tol dalam hal ini PT PP yang memiliki tanggung jawab dalam pelaksanaan di paket 3. Dengan ketidakjelasan tersebut, bisa mengakibatkan keluhan masyarakat yang berdampak terhambatnya finishing pengerjaan. Selain itu , peningkatan taraf ekonomi masyarakat terganggu.
Kurang perhatian terhadap Partisipasi masyarakat , Pengerjaan proyek Tol yang dilakukan oleh PT PP di paket 3 sungguh sangat disayangkan. Pasalnya, tenaga pekerja lokal kurang dimaksimalkan eksistensinya. Padahal tenaga lokal tidak kalah kompetensinya dibandingkan dengan tenaga pekerja dari luar daerah. Dengan adanya Proyek PSN semacam ini diharapkan bisa memanfaatkan tenaga putra daerah sehingga juga bisa berpartisipasi dalam pembangunan nasional yang dicanangkan oleh pemerintah.
Selain pengerjaannya mendapat sorotan, dalam masalah kompensasi bagi masyarakat yang terdampak proyek Tol hendaknya diperhatikan secara serius agar sirkulasi keuangan masyarakat dapat berjalan dengan lancar juga bisa menekan terjadinya inflasi. Tentunya dalam pemberian kompensasi harus diberikan tanpa diminta oleh masyarakat karena sudah menjadi kewajiban bagi perusahaan untuk mengeluarkannya melalui program CSR . Dana CSR bagi masyarakat harus dikeluarkan secara kontinyu sampai pekerjaan selesai agar situasi berjalan kondusif.
Sebagai komparasi, pendistribusian program terdampak Tol antara paket 3 dengan paket 2 terjadi disparitas. Hal ini terjadi karena proyek Tol paket 2 selain memberikan kompensasi bagi warga terdampak, juga memberikan kompensasi terhadap tanaman petani. Kompensasi terhadap tanaman yang dilakukan paket 2 mendapat antusias sangat tinggi dari masyarakat. Seharusnya, program yang dilakukan oleh paket 2 juga diprogramkan dipaket 3 karena masyarakat tidak tahu menahu tentang pemberian kompensasi darimana asalnya agar tidak terjadi kerisauan dalam masyarakat.
Salah satu warga yang berinisial AR saat dikonfirmasi oleh media, 25 April 2024 ,membenarkan semua sumber informasi yang berhasil dihimpun oleh media.
" Benar Pak, Pihak Proyek Tol Paket 3 kurang memperhatikan partisipasi warga dalam hal merekrut tenaga kerja lokal padahal kemampuan yang dimiliki tidak kalah saing dengan tenaga luar daerah, ini saudara saya saja tidak diterima hanya menjadi cleaning service,katanya sudah ada , " Tuturnya dengan nada penuh kecewa .
" Untuk kompensasi juga kurang diperhatikan, seharusnya tanpa diminta harus diberikan agar kondusif, apalagi kompensasi tanaman masih belum ada , mudah -mudahan kedepannya ada juga tanpa diminta ", Harapnya
Dilain tempat , awak media saat menemui Humas PT PP salah satu maincont proyek Tol paket 3, Ivan menjelaskan bahwa untuk kompensasi bagi warga terdampak sudah disalurkan dengan program TJSL. Program tersebut hanya disalurkan sekali atau berlanjut masih dikoordinasikan dengan pimpinan. Sedangkan untuk perekrutan tenaga lokal Kami sudah berkomunikasi dengan pihak Desa
" Untuk kompensasi sudah Kami salurkan lewat program TJSL , program tersebut berlanjut atau tidak, Kami masih koordinasi dan belum tau kejelasannya" Jelasnya.
Jelasnya lagi, " Dalam perekrutan Kami sudah koordinasi dengan Desa, ada yang jemput dan ada juga yang diberi".
Bersambung.....
( Team )