Kepala Dinas Perhubungan, Agus Efendi, menjelaskan bahwa pos jaga dapat dibangun di perlintasan kereta api tanpa palang pintu setelah mendapatkan rekomendasi dari pusat. Di Kota Probolinggo, terdapat 9 titik rawan kecelakaan karena tidak memiliki palang pintu perlintasan. Agus berkomitmen untuk secara bertahap mengajukan permohonan agar bisa memperoleh rekomendasi.
“Wali kota menunjukkan komitmen terhadap keselamatan pengguna jalan dan perkeretaapian, yang membuatnya meraih penghargaan Railways Safety Award. Saat ini, sudah dibangun 3 pos jaga dan palang pintu perlintasan sebidang, termasuk di JPL 03 Jalan S.Parman, JPL 05 Jalan Sunan Muria, dan JPL 169 Jalan Flamboyan. Langkah ini diambil secara bertahap di titik-titik lainnya,” ungkap Kadishub Agus.
Dalam acara yang dihadiri oleh Kapolres Probolinggo Kota, Dandim 0820 Probolinggo, Sekda drg Ninik Ira Wibawati, serta beberapa pejabat lainnya, Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin secara simbolis meresmikan 3 pos jaga dan palang pintu perlintasan sebidang kereta api di JPL 03 Jalan S.Parman. Beliau menyampaikan komitmennya untuk menjaga keselamatan para pengguna jalan.
“Alhamdulillah, palang pintu perlintasan kereta api di jalur ini sudah terpasang sehingga terjamin keselamatan para pengguna jalan. Kita harus prioritaskan keselamatan dan tidak menunggu musibah terjadi baru melakukan tindakan. Kolaborasi dengan pihak terkait dalam pemasangan palang pintu perlintasan ini adalah langkah antisipasi agar kecelakaan dapat dihindari. Ini adalah wujud komitmen dan pengabdian saya sebagai wali kota yang mendapat amanah dari masyarakat,” ujar Habib Hadi.
Wali kota juga memberikan apresiasi kepada relawan, Pak Subali, yang sebelumnya membantu dalam memberhentikan pengguna jalan saat kereta melintas dengan tali seadanya. “Terima kasih Pak Subali, telah memberikan kontribusi luar biasa dengan keikhlasan Anda dalam menjaga perlintasan kereta api. Kepekaan dan kepedulian Anda benar-benar bermanfaat bagi masyarakat,” pujinya.
Sugeng Suwarsono (71), salah satu warga sekitar, menyambut positif adanya pos jaga dan palang pintu perlintasan kereta api. “Rumah saya dekat rel ini, saya biasanya teriak-teriak kalau ada kereta supaya pengendara berhenti. Kini, dengan adanya palang pintu ini, lebih aman bagi pengguna jalan, terutama mobil, karena kadang kacanya tertutup dan tidak terdengar jika kita suruh berhenti,” ungkapnya dengan senang.
(SB)