LAMPUNG BARAT | AESENNEWS.COM | Aparatur Pekon nampak tidak mengindahkan kehadiran awak media yang tengah melakukan kunjungan kerja ke pekon Mekar Jaya, Kecamatan Gedung Surian, Lampung Barat.
Dalam upaya menemui Peratin Dede Suherli., di Balai Pekon,mekar jaya seorang aparatur pekon mengatakan bahwa peratinTidak Masuk dari pagi hari ini. Namun salah satu diantara aparatur pekon mekar jaya tidak ada yang menemui wartawan, mereka beranjak ke ruangan dalam, seolah-olah adanya ketidaknyamanan terhadap kehadiran wartawan.
Mengetahui hal itu, awak media dan LSM menunggu agar salah satu dari aparatur bersedia duduk bersama untuk menyapanya, sampai akhirnya menunggu berlama-lama tanpa kejelasan.
Salah satu anggota Aparatur pekon,mekar jaya seorang laki laki memberikan keterangan dengan mengatakan peratin hari ini tidak masuk, kalo mau bertemu lansung ke rumah peratin.
Wartawan yang datang dengan maksud konfirmasi terkait embung Tahun 2023 lalu, untuk mendapatkan informasi terkini dari peratin dede suherli., merasa diabaikan dan dihadapi dengan sikap yang tidak ramah. Padahal, wartawan dan Lsm GMBI dianggap sebagai perpanjangan tangan masyarakat untuk menyampaikan informasi yang relevan.
Dalam klarifikasinya melalui via what shap, Peratin sedang di sirna galih dede suherli., menyatakan bahwa dirinya sedang tidak di tempat dan telah memberikan instruksi kepada Aparatur Pekon untuk melayani siapa pun yang datang.
“Tamu yang datang diharapkan mengisi buku tamu guna mencatat instansi asal dan keperluannya.” Jelasnya. Selasa (09/01/2024)
Seka,perwil Aprizal, menyampaikan, realitas yang terjadi menunjukkan ketidaksesuaian antara pernyataan Peratin Dede suherli, dan tindakan yang dilakukan oleh Aparatur Pekon. Pelayanan yang seharusnya diberikan kepada para tamu, termasuk wartawan dan lsm jauh dari yang diharapkan masyarakat, mengingat Aparatur Pekon telah diberi gaji oleh Negara.
“Kejadian ini sebagai suatu bentuk ketidakprofesionalan dari Aparatur pekon mekar jaya dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, terlebih lagi ketika melayani masyarakat dan para tamu.” ungkapnya.
Kontroversi ini menimbulkan pertanyaan tentang sejauh mana keterbukaan dan transparansi Pemerintah pekon mekar jaya dalam menyikapi kehadiran media dan lsm.
Pewarta Aprizal