AESENNEWS.COM Probolinggo - Suara gemerincing mantra dan aroma dupa khas umat Hindu memenuhi Pasraman Dharma Bakti pada Sabtu pagi (16/12). Mereka berkumpul untuk merayakan Hari Saraswati, sebuah perayaan yang mengandung makna turunnya ilmu pengetahuan suci kepada umat manusia dan penghormatan terhadap Dewi Saraswati, dewi pengetahuan, kesadaran (widya), dan sastra.
Menurut I Nyoman Harayasa, Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Kota Probolinggo, Hari Raya Saraswati memiliki kepentingan khusus bagi umat Hindu, terutama bagi siswa sekolah dan para penggiat dunia pendidikan. Sebanyak 150 orang berkumpul dalam upacara persembahyangan, termasuk 76 pelajar dari SD, SMP, dan SMA di Pasraman tersebut.
"Upacara Saraswati mencakup berbagai elemen, seperti banten (sesajen) Saraswati, daksina, beras wangi, dan air kumkuman (air yang diisi kembang dan wangi-wangian). Perayaan ini terjadi dua kali setahun sesuai dengan kalender Bali," jelasnya.
Perayaan kali ini menjadi lebih istimewa karena bersamaan dengan wedalan atau peringatan lahirnya Pasraman Dharma Bhakti Kota Probolinggo pada 12 Januari 2012. "Peristiwa semacam ini dirayakan setiap tahun di Pasraman sebagai bentuk penyucian dari hal-hal yang tidak suci. Ini merupakan ekspresi hubungan antara manusia dengan Tuhan, sesama manusia, dan lingkungan," tambahnya.
Persembahyangan dipimpin oleh Ida Pandita Dharma Satya Nirmala dari Pasraman Chandra Wilwatikta Singosari Malang, dengan kehadiran Dharma Wecana, Ketua PHDI Provinsi Jatim Ir I Gusti Putu Raka Arthama M.MT.
Selain persembahyangan, acara juga disemarakkan oleh tarian yang dibawakan oleh para pelajar. Tari Rejang Dewa, sebagai pembuka, memiliki makna simbolis kesejahteraan, kemakmuran, keselamatan, dan kesucian masyarakat Hindu, serta sebagai bentuk pujian terhadap Dewa. Dilanjutkan dengan Tari Puspanjali, sebagai penghormatan kepada para tamu, sebelum acara inti peringatan Hari Saraswati berlangsung hingga sore hari.
(SB)