AESENNEWS.COM Probolinggo - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik terus memberikan edukasi tentang bahaya narkoba pada Rabu (13/12) pagi. Kali ini, peserta berasal dari SMK/SMA/MA di Kota Probolinggo, terdiri dari 100 pemuda-pemudi. Mereka dengan tertib mengikuti kegiatan bertajuk "Sosialisasi Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekusor Narkotika (P4GN-PN)".
Giat ini juga menyajikan materi lanjutan tentang bahaya narkotika oleh Alfis Syahri, Bidang Pencegahan dan Pemberdayaan Masyarakat (P2M) BNNK Kabupaten Pasuruan. Materi tersebut turut disimak oleh Asisten Administrasi Pemerintahan, Madihah, Sekretaris Daerah Bidang Sekretaris Bakesbangpol Titik Widayawati, dan jajaran.
Sebagai pembicara utama, Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Pasuruan, AKBP Erlang Dwi Permata, berbagi pandangan mengenai generasi Z dan dampak narkotika pada kehidupan mereka. Erlang menyampaikan bahwa narkotika sebenarnya boleh digunakan dalam pemakaian yang tepat, seperti untuk ilmu pengetahuan, riset, dan pengobatan.
Namun, Erlang menegaskan bahwa penggunaan narkotika dalam konteks kesehatan dan ilmu pengetahuan tidak boleh disalahgunakan. Ia menjelaskan efek bahaya narkotika, seperti depresi, halusinasi, dan stimulan. Erlang khususnya mencatat bahwa halusinasi merupakan efek yang paling berbahaya, karena dapat memicu impian palsu tentang kebahagiaan.
Erlang memberikan pesan kuat kepada siswa, mengajak mereka untuk tidak menyia-nyiakan kehidupan dan prosesnya. Ia menekankan bahwa setiap prestasi memerlukan proses yang tidak bisa dihindari. Erlang juga mengajak para siswa untuk menjauhi narkotika dengan cara berproses dan berkomunikasi positif.
Dalam laporan Kepala Bidang Kesatuan Bangsa Aries Rachmanto, tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran siswa SMK/SMA/MA terhadap bahaya penyalahgunaan narkotika di lingkungan sekolah dan masyarakat.
(SB)