Dr. Nurul Hasanah Hidayati, Kepala Dinkes P2KB, menjelaskan bahwa kegiatan ini adalah bagian dari kampanye mengenai Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan Kawasan Terbatas Merokok (KTM) di Kota Probolinggo. "Dan kampanye pentingnya KTR dan KTM serta bahaya rokok," kata Ida, sapaan akrabnya.
Wawan Soegiantono, Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang), mewakili Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin dalam membuka acara. Dia menyampaikan bahwa Pemkot Probolinggo sudah memiliki peraturan daerah dan peraturan wali kota terkait KTR dan KTM, bertujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya rokok. "Memberikan perlindungan bagi masyarakat dari dampak rokok yang membahayakan kesehatan serta memberikan jaminan perolehan lingkungan udara yang bersih dan sehat bagi masyarakat," tambah Asekbang Wawan.
Dalam serunya, Asisten Wawan mendorong para peserta bimtek untuk turut berperan aktif dalam mendidik masyarakat tentang bahaya merokok melalui berbagai bentuk karya jurnalistik. "Awak media dokumenter, dan diskusi publik, mewujudkan kota Probolinggo sebagai kota yang sehat dan bebas rokok," ajaknya.
Menghadirkan dr. Anung Sri Handayani, Sp.P dari RSUD dr. Moh Saleh Kota Probolinggo sebagai narasumber, acara ini membahas "Bahaya Dampak Rokok Bagi Kesehatan". Dokter spesialis paru tersebut menjelaskan tentang jenis produk tembakau, kandungan kimia dan asap rokok, serta konsekuensi kesehatan yang terkait dengan merokok. Hadir juga dalam bimtek tersebut berbagai tokoh seperti Kepala Diskominfo Aman Suryaman, Kepala Dishub Agus Efendi, Kepala Satpol PP Pujo Agung Satrio, dan perwakilan perangkat daerah lainnya.
(SB)
