Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Surya Darmawati, hadir mewakili Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, dalam acara tersebut. Surya menjelaskan bahwa Pendidikan Guru Penggerak menjadi peluang bagi setiap guru untuk menjadi pemimpin dalam proses pembelajaran di sekolah. Program ini merupakan prioritas Kemendikbud Ristek, bertujuan untuk menciptakan pemimpin pembelajaran di sekolah dan merumuskan profil pelajar Pancasila.
Pendidikan Guru Penggerak Angkatan 8 berlangsung selama enam bulan, dari Juni hingga November 2023, menggunakan metode hybrid. Dengan kombinasi daring, luring, lokakarya, konferensi, dan pendampingan individu, program ini dirancang untuk mendukung hasil belajar implementatif berbasis lapangan. Surya menyatakan bahwa program ini membantu guru menjadi pemimpin pembelajaran yang mendorong perkembangan murid secara holistik, aktif, dan proaktif.
Surya menekankan pentingnya guru penggerak sebagai agen perubahan ekosistem pendidikan, yang dapat menularkan pengetahuannya pada pendidik lainnya. Dia mengajak peserta program untuk mengimplementasikan ilmu yang didapat dalam satuan pendidikan masing-masing, sehingga dampak positif program ini dapat dirasakan secara luas.
Penanggung jawab lokakarya 7 PGP Angkatan 8, Suliani, menyatakan bahwa lokakarya merupakan wadah bagi calon guru penggerak untuk memamerkan hasil belajarnya selama enam bulan. Ini tidak hanya menjadi pameran, tetapi juga merupakan bukti keberhasilan peserta dalam pengembangan diri mereka sebagai pendidik.
Salah satu peserta PGP, Guru SDN Tisnonegaran 3 Nuril, mengungkapkan kesan mendalamnya setelah mengikuti program ini. Ia merasa mendapatkan banyak ilmu tentang cara mengajar yang berbeda dari sebelumnya dan berharap dapat memajukan anak didiknya lebih baik ke depannya.
(SB)
