Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin, dengan bangga menerima penghargaan tersebut. Dia tidak sendirian, didampingi oleh jajaran pejabat terkemuka seperti Kepala Bappeda Litbang Kota Probolinggo, Diah Sajekti Widowati Sigit, Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Surya Darmawati, dan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Aman Suryaman. Penghargaan itu secara resmi diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri Muhammad Tito Karnavian dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas.
Proses penilaian penghargaan ini melibatkan empat tahap yang melelahkan. Dimulai dari penjaringan inovasi pada bulan Juni hingga akhir Juli, lalu dilanjutkan dengan pengukuran melalui proses validasi, analisis variabel, dan indikator Indeks Inovasi Daerah (IID) terhadap dokumen yang dilaporkan. Tahap ketiga melibatkan peninjauan lapangan untuk memastikan bahwa inovasi tersebut benar-benar diterapkan. Penilaian ini melibatkan sejumlah pihak, termasuk kementerian/lembaga, LSM, perguruan tinggi, dan media massa.
Kepala BSKDN, Yusharto Huntoyungo, menjelaskan bahwa data penjaringan inovasi daerah menunjukkan peningkatan dari waktu ke waktu. Pada tahun 2023, 527 pemerintah daerah berpartisipasi dengan total 28.539 inovasi. Wali Kota Probolinggo, melalui media sosialnya @handaledukasi, menyampaikan rasa syukurnya atas penghargaan ini. Dia menegaskan bahwa prestasi ini merupakan hasil kerja keras dan kerjasama semua pihak, mulai dari masyarakat hingga pemerintahan setempat.
Habib Hadi Zainal Abidin mengakui bahwa meraih penghargaan ini bukan perkara mudah. Namun, dengan kerja keras dan sinergi semua pihak, Kota Probolinggo berhasil mencapainya. Dia berharap agar di tahun-tahun mendatang, akan muncul lebih banyak inovasi baru yang dapat memberikan kemudahan dan percepatan dalam layanan publik, serta menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi masyarakat. Semoga prestasi ini menjadi motivasi untuk terus berinovasi dan meningkatkan kualitas hidup di Kota Probolinggo
(SB)
