Dalam sambutannya, Habib Hadi menyatakan bahwa ia memilih RSUD Ar Rozy sebagai tempat selawatan agar doa baik dari banyak orang dapat memperlancar operasional rumah sakit tersebut. Ia juga menekankan pentingnya keberadaan rumah sakit ini dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat Kota Probolinggo. "Ini adalah amanah yang saya emban sebagai kepala daerah. Saya berkomitmen untuk membangun tempat pelayanan kesehatan, dan rumah sakit ini murni berasal dari APBD Kota Probolinggo," ungkapnya.
Habib Hadi menjelaskan bahwa RSUD Ar Rozy menawarkan pelayanan kesehatan gratis bagi warga Kota Probolinggo. Ia bahkan mengajak warga dari luar kota untuk pindah ke Probolinggo agar dapat menikmati fasilitas kesehatan ini secara cuma-cuma. "Kalau ada yang dari luar Kota Probolinggo, pindah dulu ke Kota Probolinggo. Tapi mudah-mudahan sehat semuanya," ucapnya, disambut setuju oleh ribuan orang.
Rumah sakit ini, menurutnya, dibangun dengan anggaran sekitar Rp 200 miliar yang berasal dari APBD Kota Probolinggo tanpa bantuan dari pusat atau provinsi. Habib Hadi merinci bahwa pembangunan rumah sakit ini penuh dengan tantangan dan perjuangan, namun berkat doa ulama, kyai, dan warga Kota Probolinggo, beban tersebut terasa lebih ringan. "Sekarang sudah jadi, dan ini adalah rumah sakit yang sudah lama dinantikan," tambahnya.
Selama lima tahun kepemimpinannya, Habib Hadi bersyukur karena visi misi Kota Probolinggo telah tuntas 100 persen. Ia menegaskan bahwa RSUD Ar Rozy akan menjadi rumah sakit percontohan di Indonesia. "Rumah sakit yang saya bangun ini akan menjadi percontohan di Indonesia. Saya tidak membedakan antara pasien yang menggunakan BPJS dengan yang membayar sendiri. Satu kamar untuk dua pasien, tidak boleh lebih dari dua pasien," jelasnya.
Pimpinan Hadrah Majelis Az Zahir Pekalongan, Habib Ali Abidin Assegaf, memandu selawatan selama tiga jam, dimulai pukul 20.30 WIB. Lagu-lagu hits yang dibawakan olehnya menyentuh hati semua warga yang hadir, yang datang tidak hanya dari Kota Probolinggo tetapi juga dari kota lain di Jawa Timur. Habib Ali mengajak semua orang untuk ber-sholawat dengan cara yang benar dan menjaga kehormatan majelis sholawat sebagai ajang silaturahmi antara umat dengan Nabi. Acara ini sukses menyatukan Zahir Mania, fans Az Zahir, dari berbagai kota di Jawa Timur.
(SB)
