AESENNEWS.COM Probolinggo - Kesejahteraan anak adalah priotitas utama di bawah kepemimpinan Wali Kota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin. Mereka tak ragu memberikan layanan demi memastikan anak-anak tetap dalam perlindungan yang memadai. Yang paling terbaru adalah penyuluhan tentang pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak, yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial dan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Dinsos PPPA).
Sebanyak 90 peserta terlibat dalam acara ini, mereka terdiri dari Guru Bimbingan Konseling (BK) serta staf kesiswaan dari berbagai SMA di Kota Probolinggo dan bahkan SLB. Tidak hanya itu, Forum Puspa dan Yayasan Y-AMI juga turut serta. Acara ini menjadwalkan kehadiran narasumber yang memiliki pemahaman mendalam tentang perlindungan anak. Mereka datang dari Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Jawa Timur, seperti Budiyati, Lembaga Perlindungan Anak (LPA) Tulungagung, yang diwakili oleh Dwi Rika Imayanti, dan seorang Psikolog dari STAIM Kota Probolinggo, yaitu Aries Dirgayunita.
Kepala Dinsos PPPA, Rey Suwigtyo, dengan tegas mengungkapkan pentingnya perlindungan terhadap perempuan dan anak. Hal ini telah menjadi perhatian dunia secara luas, termasuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menjadikannya sebagai prioritas. "Tidak boleh membunuh perempuan dan anak. Luar biasa, kenapa? Andaikan para wanita itu tidak ada, maka tidak ada kehidupan lagi, tidak ada keturunan lagi. Karena memang keberadaan wanita sangat penting sekali,” ujarnya.
Beliau juga menggarisbawahi peningkatan jumlah guru Bimbingan Konseling (BK) di sekolah-sekolah saat ini. Dulu, setiap sekolah hanya memiliki satu guru BK, tetapi situasinya berbeda sekarang. "Dulu satu orang saja susah, pindah-pindah dan masing merangkap di sekolah sini dan sekolah sana. Coba sekarang saya tanya, saat ini paling tidak di sekolah itu ada empat hingga lima orang guru BK. Sekarang luar biasa pemerintah hadir, karena untuk membangun karakter anak kita diawali dari moral, dari akhlak dulu baru pengetahuan. Kalau kita bangun anak didik kita dengan akhlak yang baik atau karakter yang baik, insha Allah akan baik negara ini,” ujarnya penuh semangat.
Sementara itu, Kepala Bidang Perlindungan Perempuan dan Pengarusutamaan Hak Anak, Mirna Susanti, menjelaskan tujuan dari acara ini adalah untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang peran mereka dalam pencegahan kekerasan terhadap perempuan. Dalam konteks ini, mereka berusaha untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan, dan pemahaman masyarakat seputar pencegahan kekerasan terhadap perempuan. Kedua, mereka ingin meningkatkan kapasitas masyarakat dalam membantu menegakkan komitmen perlindungan perempuan. Dan yang ketiga, mereka berusaha meningkatkan dan memperluas pemahaman masyarakat tentang pencegahan pelanggaran hak asasi manusia, terutama yang berkaitan dengan perempuan. Semua ini adalah langkah-langkah penting dalam memastikan kesejahteraan anak dan perempuan di Kota Probolinggo.
(SB)