AESENNEWS.COM Probolinggo - Persiapan operasional RSUD Ar Rozy semakin diperkuat. Pagi hari Senin (13/11), manajemen rumah sakit baru milik Pemerintah Kota Probolinggo mengadakan In House Training SIMRS Khanza untuk menerapkan Rekam Medis Elektronik. Ratusan tenaga kesehatan dan staf ikut serta dalam pelatihan yang intens selama 3 hari hingga Rabu (15/11) mendatang.
Plt. Direktur RSUD Ar Rozy, dr. Abraar H.S. Kuddah, menyampaikan bahwa pelatihan SIMRS ini untuk mematuhi persyaratan Menteri Kesehatan terkait rekam medis elektronik. "Peraturan Menteri Kesehatan nomor 4 Tahun 2022 mengamanatkan fasilitas pelayanan kesehatan untuk menggunakan rekam medis elektronik," jelas dr. Abraar, sambil menjelaskan isi dari data rekam medis, termasuk pemeriksaan, pengobatan, tindakan, dan layanan yang diberikan kepada pasien.
Dalam pembukaan pelatihan, Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin menyatakan bahwa kehadiran RSUD Ar Rozy adalah bukti dari komitmen Pemerintah Kota Probolinggo untuk memberikan layanan kesehatan yang komprehensif kepada warga. "Pemerintah mendukung pembangunan kesehatan melalui program-program prioritas seperti Universal Health Coverage (UHC), posyandu, puskesmas, ambulans siaga, serta pembangunan fasilitas kesehatan rujukan RSUD Ar Rozy yang Insya Allah akan segera beroperasi, itu adalah semangat dari pemerintah daerah," ujar Habib Hadi.
Wali Kota juga memberikan penghargaan kepada seluruh staf RSUD Ar Rozy atas dedikasi mereka dalam menyukseskan pendirian rumah sakit baru di selatan Kota Probolinggo. "Anda semua menorehkan sejarah bersama di RSUD Ar Rozy. Itu adalah sejarah nyata dari komitmen pemerintah terhadap layanan kesehatan. Nama anda yang pertama di sana takkan tergantikan. Ini adalah kebanggaan bagi kita semua," ucapnya.
Namun, tantangan yang masih dihadapi RSUD Ar Rozy adalah belum tercakupnya BPJS Kesehatan untuk pembiayaan rumah sakit. Wali Kota akan berupaya untuk mempercepat penanganan BPJS Kesehatan bagi pasien ketika rumah sakit diresmikan. "Saat rumah sakit beroperasi, belum dapat mendukung BPJS, ini tantangan. Setidaknya dalam 3 bulan, kami akan berusaha agar dapat langsung melayani BPJS Kesehatan," tambah Habib Hadi.
Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit yang digunakan di RSUD Ar Rozy merupakan kerjasama dengan Yayasan Simrs Khanza Indonesia. Dikenal sebagai SIMRS Khanza, aplikasi ini gratis dan open source, dapat digunakan oleh rumah sakit, klinik, puskesmas, serta praktek mandiri. Dalam pelatihan ini, peserta mendapat materi tentang pengenalan SIMRS Khanza, persiapan bridging BPJS, dan rekam medis elektronik di unit pelayanan seperti IGD, rawat jalan, rawat inap, laboratorium, radiologi, informasi, logistik medis, kasir, keuangan, HRD, serta kepegawaian.
(SB)