Program ini memiliki fokus untuk melibatkan masyarakat di sekitar pondok pesantren agar dapat berperan aktif dalam mewujudkan pondok pesantren yang ramah lingkungan. Pengasuh dan pengurus pondok pesantren diharapkan dapat menyebarkan pengetahuan tentang eco pesantren kepada lebih banyak santri melalui program ini. Sebagai inspirasi, dua pondok pesantren yang telah berhasil menerapkan program eco pesantren diundang sebagai narasumber, bahkan meraih penghargaan tingkat Provinsi Jawa Timur pada tahun 2022.
Kegiatan yang dimulai sekitar pukul 1 siang tersebut dibuka oleh Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asekbang) Wawan Soegiyantono, didampingi oleh Kepala DLH Retno Wandansari dan perwakilan Kemenag Kota Probolinggo. Acara berlangsung dalam suasana kekeluargaan.
Dalam arahannya, Asekbang Wawan menyoroti Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup yang menekankan tanggung jawab bersama antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat. Program ini telah berjalan di Kota Probolinggo sebagai upaya untuk memonitor dan mengevaluasi pengelolaan lingkungan.
Wawan juga menekankan pentingnya penanganan permasalahan sampah serta perlunya perhatian terhadap berkurangnya ruang terbuka hijau di kalangan pondok pesantren. "Gerakan penanaman pohon di kalangan pondok pesantren perlu dilakukan untuk menciptakan suasana yang bersih, nyaman, dan ramah lingkungan," tambahnya.
(SB)
