PRESS RELEASE
RUMAH SYUKUR LAYAK HUNI DALAM RANGKA TASYAKKURAN SUMPAH PEMUDA
DAN LAHIRNYA LAGU KEBANGSAAN INDONESIA RAYA KE 95,
BUKAN BEDAH RUMAH, TAPI BANGUN RUMAH LAYAK HUNI GRATIS
SEJUMLAH 65 UNIT.
Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah Front Ketuhanan Yang Maha Esa atau OPSHID FKYME,
mensyukuri peristiwa Sumpah Pemuda dan lahirnya lagu kebangsaan Indonesia Raya dengan
membangun 65 unit rumah gratis untuk saudara-saudara se-bangsa dan se-tanah air Indonesia
yang berhak mendapatkannya.
Pembangunan 65 unit tersebut dimulai serentak pada 17
September 2023 atau 1 Robi’ul Awwal 1445 H, ditandai dengan syukuran peletakkan batu
pertama bangunan rumah. Program ini bernama RUMAH SYUKUR LAYAK HUNI.
RUMAH LAYAK HUNI YANG TIDAK SEKEDAR LAYAK HUNI
Berbeda dengan program bedah rumah yang banyak beredar, program Rumah Syukur ini tidak
hanya sekedar merenovasi rumah yang sudah ada, melainkan membongkar rumah lama yang
sudah tidak layak huni dan membangun rumah tersebut dari awal.
Meskipun berjudul “layak
huni”, tetapi pembangunan ini tidak ala kadarnya. OPSHID berpegang pada pendirian
profesionalisme dalam pengabdian, maka untuk pengabdian di bidang Rumah Syukur ini totalitas
tersebut ditunjukkan dalam bentuk penggunaan material bangunan yang mewah dan konstruksi
yang profesional.
“Kalimat yang perlu digaris bawahi adalah ‘Rumah Syukur’, bukan ‘Rumah Layak Huni’. Karena
jika memakai istilah ‘Layak Huni’, kesan/presepsi yang muncul itu untuk masyarakat umum, jadi
tidak jelek juga tidak bagus.
Padahal faktanya rumah-rumah yang dibangun oleh teman-teman
OPSHID se-Indonesia ini termasuk ‘mewah’, bahkan ada yang mengomentari rumah tersebut
‘layak jual’”, berikut keterangan dari Bapak Mulyono selaku Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat
OPSHID.
Lanjut Bapak Mul mengenai material yang digunakan serta sistem pembangunan Rumah Syukur,
“bangunan rumah ini dikerjakan oleh orang-orang ahli. Di proyek umum tidak perlu mikir mana
yang terbaik, karena hanya mengejar gaji saja. Semangat inilah yang membedakan rumah produk
OPSHID dan rumah yang dikerjakan oleh perusahaan-perusahaan pemborong. Rasa memberikan
yang terbaik itulah yang melatar belakangi pekerjaan teman-teman OPSHID sehari-hari”.
100% GRATIS
Pembangunan Rumah Syukur ini dipersembahkan 100% gratis untuk penerimanya, bukan jenis
program yang tidak total dalam membangun rumah sehingga penerima harus merogoh kocek
lebih dalam lagi untuk melengkapi kebutuhan rumah. Penerima Rumah Syukur akan menerima
paket lengkap rumah beserta perabotannya, fasilitas air dan listrik, taman di halaman rumah,
bahkan pada beberapa kasus khusus penerima juga menerima fasilitas penunjang kesehariannya.
“Terkait dengan pemberdayaan ekonomi, berdasarkan pengalaman pembangunan Rumah Syukur
sebelumnya, penerima yang dulu di masyarakat dikenal “miskin” mereka mendapatkan subsidi
dari pemerintah. Namun, setelah rumahnya berubah menjadi mewah, ada yang akhirnya subsidi
tersebut dicabut sehingga merugikan penerima, atau bisa dikatakan rumahnya bagus rezeqinya
terputus. Kemudian teman-teman OPSHID juga mempertimbangkan dengan memberikan fasilitas
kios”, jelas Bapak Mul.
Salah satu prinsip yang mendasari tindakan ini adalah keinginan kita sebagai Bangsa Indonesia
untuk menjadi raja di Tanah Airnya sendiri.
Setiap manusia berhak atas kebutuhan dasar dalam
hidup, dan setiap lapisan masyarakat berhak untuk menikmati fasilitas yang dapat menunjang
kesehariannya. Meskipun bisa dibilang rumah yang dibangun ini lebih terkesan ‘mewah’ daripada
‘layak huni’, tetapi standar kemewahan ini harusnya inklusif untuk semua golongan. Ya itu karena
rakyat Indonesia ingin memiliki, menikmati, dan mensyukuri Indonesia seutuhnya.
DESAIN YANG BERBEDA
Hal lain yang menjadikan program Rumah Syukur kali ini berbeda dari sebelumnya adalah desain
rumah yang mengalami perubahan dan peningkatan dari sebelumnya. Dari tampak depannya
saja, Rumah Syukur OPSHID yang sebelumnya didominasi warna ungu, kini lebih didominasi
warna kuning. Sedangkan dari segi bagian dalam rumahnya juga lebih modern, dengan layout
yang lebih minimalis dan indah.
“Rumah ini kita bangun sesuai dengan desain yang ditentukan oleh pusat. Tentu dalam hal ini kita
harus melalui petunjuk-petunjuk dari ketua umum Mas Bechi tentang desain. Karna desain ini kita
jadikan acuan secara nasional dimanapun pembangunan itu dilakukan. Desain itu walaupun
ditentukan dari pusat, tetapi kita membuka ruang penyesuaian dengan daerah.
Pertama,
kaitannya dengan ukuran rumah dan tanah, kemudian disesuaikan jumlah dan kebutuhan
keluarga penerima. Desain secara umum perbedaanya memasukkan rumah warna kuning kenari
yang cukup dominan, untuk sebelumnya warna ungu”, terang Bapak Mul.
DIBANTU KEMANDIRIAN WARGA DAN PERUSAHAAN ST
Adapun pendanaan dari program Rumah Syukur Layak Huni ini, mengutip dari keterangan Bapak
Mul, adalah berasal dari kemandirian para jiwa-jiwa OPSHID dan juga warga Shiddiqiyyah seluruh
Indonesia Raya, dan khususnya juga ditunjang oleh PT Sehat Tentrem Jaya Lestari, perusahaan
asal Shiddiqiyyah yang bergerak di bidang tembakau, “bagaimanapun pembangunan rumah ini
tidak terlepas dari sumber dana yang muncul dari ST, termasuk kemampuan dana dari daerah
berperan sekali. Dari ST akan diberikan kepanitia pusat dalam bentuk dana motivasi 4 juta dan
rokok ST untuk relawan”.
65 unit Rumah Syukur ini tersebar di berbagai daerah di seluruh Indonesia Raya.
Dengan
mayoritas berada di Jawa Timur yaitu 26 unit, Jateng 10 unit, DIY 4 unit, Jawa Barat 4 unit, DKI
Jakarta 4 unit, Banten 1 unit, Lampung 5 unit, Bengkulu 1 unit, Jambi 2 unit, Sumatera Selatan 2
unit, Riau 2 unit, Sumatera Utara 1 unit, dan Kalimantan Timur 1 unit.
Terkait hal ini, Bapak Mul juga menerangkan, “tahun ini dikatakan paling besar karena jumlah
rumah yang dibangun mencapai 65 unit. Perlu dicatat, program ini himbauan dari pimpinan
OPSHID untuk membangun ini dalam rangka Sumpah Pemuda”.
SUMPAH PEMUDA DAN LAHIRNYA LAGU KEBANGSAAN
Waktu yang relatif singkat untuk pembangunan yaitu 40 hari, dan persiapannya yang juga singkat
menjadikan jiwa-jiwa OPSHID harus bergerak cepat. Pada tanggal 30 September 2023 di acara
Kunjungan S3 Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah Indonesia ke Mojokerto, Sang Mursyid dalam
pitutur luhurnya juga menyatakan bahwa OPSHID akan membangun sejumlah 50 unit Rumah
Syukur, dan pada realisasinya jiwa-jiwa OPSHID menyatakan kesanggupan untuk membangun 65
unit.
Pada pitutur luhur saat itu Sang Mursyid juga menjelaskan bahwa Sumpah Pemuda adalah
nikmat besar yang harus disyukuri terutama oleh pemuda Shiddiqiyyah. Dan perbedaan tema
acara juga menjadi poin yang harus ditekankan, dimana sebelumnya hanya peristiwa Sumpah
Pemuda-nya yang ditasyakkuri, tapi untuk tahun ini juga men-tasyakkuri lahirnya lagu
kebangsaan Indonesia Raya. Kedua peristiwa penting itu terjadi pada Kongres Pemuda ke II, 28
Oktober 1928.
Bisa disimpulkan, Tasyakkuran Sumpah Pemuda dan Lahirnya Lagu Kebangsaan Indonesia Raya
kali ini adalah momen penting bagi OPSHID dan dalam sejarah OPSHID itu sendiri.
Selain karena
aspek-aspek perbedaan tahun ini yang sudah dijabarkan di atas, dari jumlah rumah yang
dibangun itu sendiri yaitu 65 unit merupakan angka terbesar rumah yang dibangun di satu event,
sepanjang sejarah berdirinya OPSHID.
Semoga Tasyakkuran Sumpah Pemuda dan Lahirnya Lagu Kebangsaan Indonesia Raya ke 95 ini
dapat menjadi momentum besar yang membawa kita pada kejayaan Indonesia Raya.
Situasi terkini Bantuan bisa di lihat di Youtube TV Channel : "AESEN TV" Saat di Semarang Jl.Batursari 2 Rt01 Rw 05 Kelurahan Sawah Besar Kecamatan Gayam sari Semarang Jawa Tengah. Di Youtube tersebut terlihat Dari Media Suara Metro Indonesia Sedang Mewawancarai Seorang Pengurus. Sumber berita dari
OPSHID Media. 24-10-2023(Pewarta: Hadi-Endang).