AESENNEWS.COM, BANDUNG - Bertempat di Hotel Santika Bandung, hari ini (16/10/2023) telah dimulai pelatihan mediasi profesional bagi 30 tokoh agama dan aktivis sosial di Jawa Barat (Jabar). Mereka dilatih selama 5 hari untuk dapat menjadi duta pembawa keadilan dan perdamaian, khususnya terkait isu kebinekaan dan kebebasan beragama dan berkeyakinan (KBB).
Pelatihan ini sekaligus mengkonsolidasikan mereka dan membangun jaringan antariman yang siap merespons sengketa-sengketa sosial di masyarakat.
Dalam penyelenggaraan pelatihan ini, Bidang Kesaksian dan Keutuhan Ciptaan (KKC) PGI, yang menggawangi program bertajuk “Fellowship Pelatihan Mediasi Profesional bagi Aktor Lintas Agama dan Masyarakat Sipil di Jabar,” bekerja sama dengan Pusat Studi Agama dan Demokrasi (PUSAD) Paramadina.
Sudah 2 tahun terakhir, Bidang KKC-PGI dan PUSAD Paramadina berkolaborasi dalam meningkatkan kapasitas aktor-aktor lokal untuk menjadi pembawa perubahan yang positif di Masyarakat. Isu utama yang diarusutamakannya adalah KBB, yang masih menjadi pergumulan di negeri ini.
Sebanyak 70 orang di Jabar mendaftar untuk dapat terpilih sebagai penerima beasiswa yang mengikuti pelatihan profesional ini. Setelah melalui proses seleksi yang ketat, hanya 30 peserta dari beragam agama, usia, dan latar profesi yang dapat dipilih dan diberikan beasiswa tersebut. Di akhir kegiatan pun mereka masih harus berhadapan dengan ujian kelulusan untuk mendapat sertifikat dan kartu mediator. Dengan status kelulusan pada ujian ini mereka dapat diakui kompetensi mediasinya, dan melegitimasi keberadaannya sebagai mediator di masyarakat.
Dalam sambutan dan pembukaan yang dibawa oleh Pdt. Jimmy Sormin, Sekretaris Eksekutif Bidang KKC-PGI, mengatakan bahwa “Pelatihan ini sudah dilakukan kesekian kalinya, karena PGI menempatkan isu KBB sebagai prioritas program kerjanya. Beberapa daerah yang mendapatkan manfaat dari pelatihan ini antara lain, Nusa Tenggara Timur, Sumatera Utara, Sulawesi Tengah, dan Jawa Barat.
Ditambahkan, tujuan dari kegiatan ini tidak semata mencetak para mediator, melainkan pula membangun jaringan ,dan mengarusutamakan KBB di negeri kita ini. Oleh karenanya, kita tidak semata memikirkan bagaimana diri kita sendiri yang lulus ujian atau berhasil sebagai mediator. Kita harus berkontribusi untuk kelulusan atau kesuksesan bersama demi kemaslahatan di masyarakat.”
Pada kegiatan yang berlangsung pada 16-20 Oktober 2023 ini, Pdt. Jimmy juga menambahkan bahwa “Kami bersyukur pada pelatihan tingkat dasar beberapa bulan yang lalu di Lembang, para alumni masih tetap terhubung, saling mendukung, dan membangun persaudaraan. Itu pula yang kami harapkan terjadi pasca pelatihan ini.” Pasalnya, dengan banyaknya isu atau kasus terkait KBB di Jawa Barat, dibutuhkan kolaborasi jaringan tokoh agama dan aktivis sosial ini. “Masalah-masalah sosial terkait KBB sering berkepanjangan bukan karena sedikitnya orang baik dan peduli, tetapi karena diam dan kurang berkolaborasinya orang-orang tersebut,” tandas Pdt. Jimmy.
Husni Mubarak, Wakil Direktur PUSAD Paramadina, menyampaikan bahwa kerja sama dengan bidang KKC PGI ini dilatarbelakangi kesamaan misi PUSAD dalam membangun perdamaian di tengah masyarakat dan mengarusutamakan KBB. Baginya, banyak konflik atau sengketa yang terjadi di masyarakat membutuhkan penanganan secara bijak dengan jalan mediasi, tidak hanya dengan pendekatan hak atau secara hukum. Sehingga para pihak yang berkonflik dapat terpenuhi kebutuhannya, terjadi kesepakatan yang adil bagi para pihak dimaksud. “Pelatihan ini ditujukan untuk memberdayakan aktor-aktor antariman dan lintas sektor agar semakin peka dan berdaya dalam merespons sengketa atau konflik-konflik seputar KBB di tengah masyarakat Jawa Barat,” jelasnya.
Pelatihan mediasi ini menekankan 30% pengetahuan dan 70% keterampilan bagi para peserta. Dengan penyelenggaraan pelatihan ini hingga akhir 2023, ditargetkan tersedianya 120 mediator di masyarakat yang akan menjadi agen-agen perdamaian dan membawa keadilan. Diharapkan pula 2.400 orang terdampak dari aktivitas tindak lanjut dari para peserta di komunitas atau lingkungan masyarakatnya masing-masing.
PGI juga mendukung para peserta untuk melakukan beberapa proyek kecil di tengah masyarakat, melalui dana stimulan untuk setiap peserta. Rencananya pada akhir November 2023 mendatang, tim dari KKC PGI-PUSAD akan berjumpa Kembali dengan para peserta, untuk kemudian dilakukan monitoring dan evaluasi, serta refleksi bersama.