Forum investasi ini mengusung tema "Expanding Investment Opportunity Through Integrated Tourism" atau Memperluas Peluang Investasi Melalui Pariwisata Terintegrasi.
Dalam sambutannya, Sekdaprov Fahrizal mengatakan pemangku kepentingan harus bisa melihat sektor pariwisata sebagai sebuah sub-industri.
Menurutnya jika pariwisata tidak dianggap sebagai industri maka hal tersebut tidak akan berhasil memberikan dukungan-dukungan dalam pembangunan Provinsi Lampung maupun nasional.
"Pariwisata itu harus bisa menghela pertumbuhan dari UMKM, jadi kita musti melihat pariwisata itu sebagai suatu industri, kita harus melihatnya sebagai suatu ekosistem yang utuh," ujarnya.
Sekdaprov Fahrizal berpesan kepada semua pihak untuk mengutamakan prinsip green development dalam mengembangkan destinasi-destinasi wisata di Provinsi Lampung serta dapat beradaptasi dengan cepat sesuai dengan perkembangan zaman.
"Artinya pembangunan harus ramah lingkungan, kalau wisatawan itu sangat merusak lingkungan pasti tidak akan berumur panjang atau ditinggalkan, misalkan kita punya pantai yang bagus bersih tapi rusak, itu akan ditinggalkan," ujarnya.
"Kita berharap di Lampung nantinya akan berkembang destinasi-destinasi wisata yang betul-betul kita pelihara dengan baik, sehingga bisa tumbuh," lanjutnya.
Sekdaprov Fahrizal mengatakan saat ini Provinsi Lampung sebagai poros atau pintu gerbang pulau Sumatera dan dekat dengan Ibu Kota Jakarta bersama PT. ASDP tengah mengembangkan destinasi wisata terintegrasi yaitu Bakauheni Harbour City (BHC).
Ia menegaskan bahwa BHC harus betul-betul menjadi sebuah jawaban bagi wisatawan domestik untuk berwisata.
"BHC harus bisa membangun networking, menjadi destinasi wisata secara keseluruhan sehingga ia akan maju berkembang," pungkasnya.
Perlu diketahui, Bakauheni Harbour City merupakan kawasan pariwisata terintegrasi seluas 160 hektar yang terbagi dalam 3 distrik.
Saat ini pembangunan BHC sudah dimulai di distrik 1 dan telah mencapai 40% yang mencakup Siger Park dan Krakatau Park dimana Krakatau Park sendiri telah soft launching dan mulai beroperasi sejak April 2023 yang lalu.
Sekdaprov Fahrizal berharap semua pihak dapat mengambil peran dalam perkembangan pariwisata sehingga BHC dan destinasi wisata di seluruh Provinsi Lampung akan berkembangan sesuai dengan optimisme untuk membangun perkonomian daerah dan nasional.
"Ini merupakan salah satu dukungan Lampung untuk mencapai sasaran pembangunan jangka panjang pembangunan nasional yang kita sebut dengan Indonesia Emas 2045," pungkasnya (red).