Dalam sambutannya, Slamet menyampaikan bahwa dalam menjalankan kehidupan berpolitik diperlukan etika politik, agar keadilan dapat ditegakkan. Etika politik ini, lanjutnya, perlu terus ditekankan setiap waktu, sebagai pengingat bagi siapapun yang terlibat dalam politik. “Tanpa etika politik, kehidupan bernegara akan menjadi kacau,” katanya.
Ia menambahkan, etika berpolitik harus dikedepankan untuk menunjukkan kedewasaan seseorang dalam berpolitik. Baik itu ketika berada di lingkungan yang satu pilihan atau dengan yang berbeda pilihan.
Ditemui di sela-sela acara, Kepala Bakesbangpol Son Hadji mengatakan giat ini dimaksudkan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan kesadaran masyarakat tentang wahana demokrasi yang sesuai dengan etika dan budaya politiik berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 dalam menghadapi pemilu mendatang.
Giat yang dimulai sekitar jam 8 pagi itu, diikuti oleh sedikitnya 75 tokoh agama dan tokoh masyarakat se Kota Probolinggo dengan menghadirkan narasumber yang kompeten. Di antaranya, Wakil Ketua II DPRD Kota Probolinggo Fernanda Zulkarnain, Ketua Bawaslu Kota Probolinggo Johan Dwi Angga dan narasumber internal dari Bakesbangpol.
“Harapannya dengan giat ini, masyarakat dapat meningkatkan pengetahuan dan wawasannya tentang kehidupan berpolitik. Sehingga dapat berpartisipasi dalam mensukseskan Pemilu serentak Tahun 2024,” pungkasnya.(SB)