AESENNEWS Probolinggo - Inovasi menggerakkan perekonomian masyarakat dan pembangunan infrastruktur terus dilakukan oleh Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin. Di masa kepemimpinannya dari tahun 2019 hingga saat ini, ia menggagas program padat karya sebagai program yang melibatkan partisipasi dari masyarakat. Terbaru, pelaksanaan program padat karya dan pavingisasi 3D.
“Karena saya ingin mempercantik lingkungan yang ada. Saya melihat masyarakat mulai semangat untuk menghias lingkungannya,” tegasnya di pendapa Kecamatan kedopok, Kamis (21/9) pagi.
Habib Hadi pun mengatakan, jika kegiatan itu melibatkan kelompok masyarakat sebagai lembaga pelaksana pembangunan dan memakai tenaga kerja lokal untuk menambah pendapatan masyarakat serta memperkuat posisi masyarakat sebagai subyek pembangunan.Program padat karya ini berupa jalan lingkungan, drainase dan irigasi di 34 lokasi. Sedangkan pavingisasi 3D jalan lingkungan ada di 29 lokasi di 29 kelurahan. “Tanpa ada kolaborasi dengan masyarakat mustahil lingkungan kita akan cantik dan Kota Probolinggo mendapatkan apresiasi atau perhatian. Mari kita bersama-sama, manfaatkan waktu dan tenaga untuk lingkungan kita,” ujarnya.
Habib Hadi juga mengatakan melalui Dinas PUPR PKP akan terus memberikan pendampingan secara teknis dan administrasi, serta penguatan kelembagaan agar sesuai denngan regulasi. Selain itu juga ada pendampingan dari APH maupun lembaga profesional untuk memastikan semua kegiatan dapat dilaksanakan sesuai aturan dan membawa manfaat bagi masyarakat. “Jalan yang dipavingisasi itu dokumen-dokumennya harus jelas, tercatat sebagai aset pemerintah. Begitu juga dengan jalan lingkungan, saluran drainase dan irigasi. Saya berharap warga ikut andil nantinya dalam menjaga, mengawal dan mewujudkan apa yang telah direncanakan,”tandasnya.
Mantan anggota DPR RI ini menyampaikan, Kota Probolinggo menerima hibah sebanyak 2.000 titik lampu PJU tenaga matahari (solar cell) dari lembaga forum budaya dunia heritages yang berasal dari CSR nasional maupun internasional untuk program Indonesia Terang. Nantinya, PJU tenaga matahari (solar cell) ini akan dipasang di jalan lingkungan, pondok pesantren, musholla, makam, RTH, GOR, fasilitas penunjang UMKM dan lain sebagainya.
Salah satu warga, Ahmad Fauzi meminta saran kepada wali kota terkait pelaksanaan program padat karya agar dapat berjalan dengan lancar tanpa gangguan dari pihak manapun. “Biasanya ketika ada proyek ada saja yang mengganggu,” ujarnya.
Sementara itu, ditemui usai acara, Kepala Dinas PUPR PKP Setyorini Sayekti mengatakan, konsep padat karya dipilih menjadi gagasan Wali Kota Probolinggo agar dapat berimbas ekonomi bagi masyarakat setempat. Selain itu juga pavingisasi 3D digunakan untuk menambah nilai estetika sehingga tampak lebih indah dan semakin menggugah tanggung jawab serta rasa memiliki warga. Karena selama ini yang menjadi permasalahan adalah pemerintah telah membangun infrastruktur tetapi masyarakatnya yang kurang berpartisipasi dalam pemeliharaannya. “Jadi tahunya hanya mengadu ke pemerintah. Dengan konsep ini, mereka tahu dan merasakan manfaat ekonominya sehingga akan menjadi lebih peduli,” ujarnya.
(SB)