Saat dikonfirmasi wartawan media ini Sabtu, 5 Agustus 2023 DY (27) mengatakan dirinya menjadi tukang parkir untuk mencari rejeki yang halal.
"Iya bang, Yang penting halal, pemberian seikhlasnya aja," ucapnya dengan lemah lembut.
DY (27) menambahkan, sebenarnya yang jaga di parkiran 2 orang, tapi yang satunya inisial ZN cuma Dateng duduk ngeliat-ngeliat aja.
Saat dirinya ditanya penghasilan perhari, DY (27) enggan mengatakan. "Ya dari awal mulai sekitar 10.000 sampai 25.000 rupiah, cukup untuk makan seadanya di rumah, yang penting halal," jelasnya.
Dengan kegiatan ini dirinya merasa sudah merasa senang karena ada penghasilan dari usahanya sebagai tukang parkir swadaya.
"Dalam sehari sekitar 40 unit sampai 60 unit motor/sepeda terparkir, Sementara pengelola parkir tidak memasang tarif kepada siswa. Sekilasnya aja bang, kadang gak bayar gak apa-apa," ucap DY.
Pihak keamanan setempat paris mengatakan, kegiatan parkir tersebut cukup membantu keamanan lingkungan. Karena, disamping menjaga keamanan dan kenyamanan kendaraan, terhadap siswa juga tidak mematok biaya tarif, ucapnya.
"Biasanya yang jagain motor dua orang, tapi satunya gak jelas karena jarang nongol," tutup paris.
Untuk diketahui bahwa parkiran ini untuk pelajar SMPN 3 Jatiagung, jadi pengelola parkir tidak meminta tarif kepada siswa (Putra).
