Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung Kompol Dennis Arya Putra mengatakan, Tersangka berperan sebagai konsultan bangunan serta merangkap sebagai pengawas. Sehingga dia merupakan orang yang bertanggungjawab melakukan pengawasan.
Dennis menjelaskan, "Dari hasil penyelidikan yang dilakukan oleh Tim Labfor Polda Sumsel serta ahli, lift yang digunakan diketahui tidak memenuhi standar operasional, Kompetensi, serta standar nasional. Kondisi tersebut yang memicu terjadinya technical error pada mesin saat digunakan.
"Lift beserta komponen yang digunakan tersebut tidak layak digunakan, baik untuk barang ataupun orang. Hal itu menunjukkan tersangka lalai untuk menjamin keamanan pekerjanya", ucap Dennis kamis (10/08/2023) malam.
Selain itu, Kasat reskrim Polresta Bandarlampung menjelaskan, RT juga diketahui menjadi pihak yang berinisiatif memasang lift, pengadaan itu ditujukan untuk menunjang pekerjaan renovasi sekolah yang berada di lantai 5 gedung sekolah.
Saat ini polisi masih melakukan pendalaman terhadap kasus tersebut, karena tidak menutup kemungkinan nantinya akan ada tersangka baru, terang Dennis.
Atas peristiwa tersebut, tersangka terancam dengan pasal 9 undang-undang nomor 1 tahun 1970 tentang keselamatan kerja dan permenaker nomor 8 tahun 2020. Tersangka juga dikenakan pasal 359 dan 360 KUHP tentang kelalaian yang menyebabkan orang meninggal dunia dengan ancaman hukuman 6 tahun penjara (Putra).
