AESENNEWS Probolinggo - Empat bus berukuran besar memasuki halaman Kantor Wali Kota Probolinggo, Selasa (18/7) malam untuk menurunkan sebanyak 167 orang jemaah haji asal kota setempat. Kedatangan para tamu Allah itu disambut Asisten Perekenomian dan Pembangunan Wawan Sugiantono, Kabag Pemerintahan Pudi Adji, Staf Ahli Agus Hartadi beserta sejumlah perwakilan pendamping keluarga jemaah. Selanjutnya, para jemaah haji itu melewati lobi untuk mengambil koper di parkiran halaman belakang kemudian barulah mereka pulang. Tak sedikit keluarga jemaah yang telah menunggu, meneteskan air mata. Ada pula yang hanya berkaca-kaca, sementara yang lain langsung memeluk begitu jemaah haji tersebut turun dari bus.
Wawan mengatakan, kedatangan jemaah haji disambut langsung oleh Wali Kota Probolinggo di Surabaya, sebelum para jemaah bertolak ke Kota Probolinggo. “Ya inilah merupakan suatu bentuk perhatian Pemkot Probolinggo untuk menyambut kedatangan jemaah haji yang sudah melaksanakan ibadah hajinya. Insyaallah menjadikan haji yang mabrur,” doanya.
Wawan pun menilai momen kedatangan jemaah haji sangat pas, mengingat mereka datang di hari terakhir tahun 1444 H. “Ini juga merupakan suatu momen yang sangat baik sekali. Pada saat rawuh ini bersamaan dengan pergantian tahun baru Islam, dari 1444 H sekarang menjadi tahun 1445 H. Ini merupakan salah satu momen yang bagus sekali. Semoga apa yang dilakukan jemaah haji ini betul-betul diterima oleh Allah dan menjadi haji mabrur,” harap Asekbang Wawan
Para anggota keluarga jemaah haji, menunggu sejak pukul 4 sore dan harus bersabar hingga pukul 8 malam untuk bisa bertemu anggota keluarganya yang berada di tanah haram selama 40 hari. “Salat, duduk-duduk, ngobrol dengan teman-teman penjemput jemaah lainnya,” kata Hj. Lisminingsih merupakan istri Wakil Ketua Kasubag Tata Usaha Kemenag Kota Probolinggo Achmad Zaini ditemui usai salat Isya. Ia menjelaskan bahwa hanya suaminyalah yang berangkat haji, sebab merupakan petugas kloter dari Kota Mangga ini. “Sudah dua kalinya bapak (suami) berangkat haji, yang pertama berangkat haji dengan saya tahun 2015 dan sekarang berangkat lagi karena bapak petugas kloter,” jelasnya.
Adapula Iryanto pegawai Perbendaharaan Kasda BPPKAD tidak sengaja ditemui di musala kantor pemkot. Anggota keluarganya yang berhaji adalah ibu dan kakaknya yang menggantikan ayahanda yang berpulang sebelum sempat menunaikan rukun Islam ke-5 itu.. “Ibu kandung dan mbak (anak pertama). Awalnya yang mau berangkat ibu dan bapak, namun bapak baru saja meninggal jadi digantikan mbak,” terangnya.
Tidak dipungkiri jika ia merasa senang sekali dengan kedatangan sang bunda tercintanya yang berusia 68 tahun itu. Pasalnya, ibadah haji ini merupakan cita-cita terakhir sang bunda. “Meskipun berangkat tidak sama bapak dan dulu cita-citanya pingin berangkat dengan bapak, ternyata bapak dipanggil duluan. Dan alhamdulillah ibu sehat di sana dalam melaksanakan ibadah haji. Kondisi terakhir ibu itu dinyatakan dokter sakit ya, jantungnya bengkak, paru-parunya juga bermasalah,” ucapnya.
Selain itu ada Luluk Hidayati yang malam itu khusus membeli baju baru bernuansa meriah untuk menyambut kedua orang tuanya. Wanita itu mengaku membelinya melalui salah satu toko online di platform media sosial. “Saya sengaja beli gamis kembar bersama dengan adik. Khusus untuk menyambut orang tua kami,” kata warga Curahgrinting itu malu-malu.
(Bay*****)