AESENNEWS Probolinggo - Rendahnya harga jual komoditas pertanian hasil panen menjadi perhatian Pemerintah Kota Probolinggo. Karena itu, untuk meningkatkan nilai ekonomisnya, pemkot setempat melakukan gelar potensi produk unggulan daerah dan olahan hasil pertanian di halaman Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan, Selasa (18/7) pagi. Kegiatan ini menampilkan stan-stan pameran produk dan olahan hasil pertanian oleh gabungan kelompok tani (gapoktan) dan kelompok wanita tani (KWT) di 5 kecamatan Kota Probolinggo. Hadir dalam acara tersebut, Wali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin bersama istri, Aminah Hadi.
Dalam acara yang sekaligus peringatan Hari Krida Pertanian (HKP) ke-51 ini, Habib Hadi juga menyoroti melimpahnya hasil panen yang dijual begitu saja tanpa melalui penambahan nilai.
“Jika melihat hasil panen melimpah, berarti harus berpikir solusinya. Kelompok-kelompok wanita tani mampu membuat olahan-olahan yang sekiranya bisa menambah nilai ekonomi daripada hasil taninya hanya dijual begitu saja, maka akan berkurang nilainya atau bahkan rugi. Tetapi dengan adanya olahan-olahan ini, insyaallah akan ada aspek ekonomi yang lebih tinggi lagi,” terang Wali Kota Habib Hadi dalam sambutannya.
Ia pun meminta perangkat daerah terkait yaitu Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan menggandeng DKUMP Kota Probolinggo. Tujuannya untuk memberikan pelatihan yang komprehensif. Mulai dari pembuatan olahan produk dari pertanian, packaging hingga perizinannya. “Sehingga bisa dikemas menjadi produk yang menarik,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan, Aries Santoso mengatakan, tantangan lain yang dihadapi petani di Kota Probolinggo adalah resistansi alih fungsi lahan. “Luas lahan pertanian semakin menyempit dan beralih fungsi. Ini termasuk tantangan,” jelasnya.
Aries pun menyebut pihaknya tengah mengupayakan lahan-lahan marginal atau di sekitar rumah untuk bisa dimanfaatkan agar menghasilkan produk pertanian. “Seperti teknik hidroponik atau pola tanam tumpang sari. Kami memfasilitasi dengan bimbingan teknis agar petani-petani ini mampu mengelola usaha taninya,” jelasnya.
Aries berharap melalui kegiatan petani memiliki pemahaman yang lebih luas perihal penambahan nilai jual produk pertanian. “Alhamdulillah Ibu ketua TP PKK cukup memotivasi agar KWT terus memproduksi olahan-olahan tersebut. Mudah-mudahan bisa berkesinambungan dan menularkan pada petani dan KWT lainnya,” tandasnya.
(Bay*****)