AESENNEWS Probolinggo - Batik Kota Probolinggo melenggang di Jakarta. Kali ini, dalam kesempatan mengikuti JF3 Fashion Festival yang digelar tanggal 21-26 Juli di Summarecon Mall Kelapa Gading Jakarta. Batik lawasan dengan nuansa Earth Tone khas kota mangga anggur disulap elegan dan modern oleh desainer kenamaan Lia Afif.
Dikatakan oleh Sub Koordinator Pengembangan Usaha Mikro Dinas Koperasi, Usaha Kecil, Menengah dan Perdagangan (DKUMP) Khairul Arifin, keikutsertaan pemkot dalam ajang JF3 Fashion Festival ini adalah untuk mempromosikan batik khas karya UMKM Kota Probolinggo. "Mempromosikan dan mengembangkan, usaha dari pembatik Kota Probolinggo agar dikenal lebih luas pada masyarakat," terang Khairul.
Ditambahkan oleh Sub Koordinator Promosi Pemasaran UKM Rani Yusticia, melalui JF3 ini pemerintah kota berupaya untuk memotivasi para pembatik lokal lainnya agar meningkatkan kualitas motif batiknya. "Ini membuat pemantik lah, pemicu untuk pembatik lain bisa segera menyamakan, dan ditularkan ke pembatik yang lain," kata Rani.
Diketahui, 20 kain batik karya UMKM Kota Probolinggo mendapat tawaran kolaborasi dalam ajang JF3 Fashion Festival. Melalui sentuhan seni Lia Afif, kain batik karya D’Aisha Batik, Wahyulatri Batik, Larasati Batik dan Wiyono Batik itu dipadu padankan menjadi 15 model pakaian batik muslim. Seluruh karya tersebut dipamerkan dalam runway model pada Sabtu (22/7) sore di Jakarta.
Dalam agenda fashion yang sudah digelar ke-19 kalinya itu, Pemkot Probolinggo juga turut mengajak beberapa pembatik binaannya. Menyaksikan peragaan busana skala nasional bersama Ketua Dekranasda Kota Probolinggo Aminah Hadi dan tim promosi dari DKUMP setempat. Tema yang diusung oleh Lia Afif pada karyanya tahun ini adalah Akrala Avatta, yang mengandung makna Kekuatan Alam dalam bahasa Jawa.
Masih menurut Rani selama gelaran runway JF3 Fashion Festival, penampilan model yang memakai pakaian dari batik Kota Probolinggo banyak mendapatkan apresiasi dan pujian Hal tersebut dirinya ketahui dari komentar positif beberapa penonton disana. “Kebetulan ada yang cerita tampilan dari bajunya Lia Afif itu langsung bilang Bu, batiknya bagus-bagus ya. Langsung gitu, dari 10 desainer yang kemarin tampil itu yang paling bagus Kota Probolinggo. Langsung dapat applause kemudian dilihat itu langsung banyak yang motoin,“ ungkap Rani menceritakan suasana saat runaway berlangsung.
Sebagai dinas pembina pembatik Kota Probolinggo, DKUMP terus mendorong UMKM bimbingannya untuk mengikuti ragam promosi ke luar kota. Terdekat adalah promosi melalui pameran peringatan Hari Koperasi Provinsi Jawa Timur. Komitmen tersebut disampaikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro DKUMP Sulhan. “Paling sering kita lakukan melalui pameran, baik pameran lintas regional, maupun nasional, seperti besok ini. Batik kita dipamerkan pada puncak peringatan Hari Koperasi Provinsi Jawa Timur yang akan berlangsung di Jember tepatnya di alun-alun,” terang Sulhan yang sekaligus menjabat sebagai Plt Sekdis DKUMP itu.
(Bay*****)