“Saat ini generasi Z memasuki usia di mana mereka akan berperan aktif dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dunia politik. Saya berharap generasi Z sudah tidak lagi malas-malasan dengan politik,” kata Afif,
Untuk diketahui, generasi Z adalah generasi yang lahir sekitar tahun 1997 hingga tahun 2000-an. Saat ini generasi tersebut berkisar antara usia 11- 26 tahun. Sedangkan generasi milenial adalah generasi yang lahir dari tahun 1981 – 1996, saat ini generasi tersebut berkisar antara usia 27 – 42 tahun.
Rekapitulasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) tingkat Kota Samarinda Pemilihan Umum Tahun 2024, ditetapkan sebanyak 604.420 pemilih, yang terdiri dari 304.831 pemilih laki-laki dan 299.589 pemilih perempuan yang tersebar di 10 Kecamatan, 59 Kelurahan di Kota Samarinda, 2.563 Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Politikus Partai Gerindra ini menyebutkan, pesta demokrasi 2024 tentunya juga akan menjadi momen bersejarah bagi generasi Z kelahiran 2000 an. Sebab mereka akan memilih dalam pemilu untuk pertama kalinya.
Menurut Afif, partisipasi politik generasi milenial pada era modern ini masih dihadapkan dengan berbagai tantangan, seperti kurangnya minat dan kepercayaan terhadap lembaga politik.
“Saya berharap generasi Z bisa menjadi penerus di Kota Samarinda. Kita harus akui banyak sistem-sistem lama yang harus kita ubah, seperti perkembangan zaman, apalagi politik itu dinamis,” ujarnya.
Afif juga mendorong generasi muda agar dapat meningkatkan kesadaran politik dengan memperbanyak mencari informasi terkait perkembangan politik.
Kemudian, ia juga mengingatkan kepada kaum milenial agar dapat memilih calon pemimpin berdasarkan hati nurani serta tidak tergiur dengan praktik politik uang (money politics).
“Harapannya generasi Z juga harus kritis terhadap politik sehingga terjadi perubahan positif, terutama di Samarinda,” serunya.
(OPEANUS) Samarinda/KALTIM.