AESENNEWS Probolinggo - Sebagai upaya mewujudkan penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang terbuka, partisipatif, inovatif dan akuntabel, Pemerintah Kota Probolinggo jalin kerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Sumedang. Kerja sama tersebut disepakati bersama antara Wali Kota Habib Hadi Zainal Abidin dengan Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir dalam kunjungan resminya pada Selasa (23/5) pagi di Gedung Negara Kabupaten Sumedang.
Sebagai kabupaten yang meraih indeks SPBE terbaik pertama di Indonesia dari Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Kabupaten Sumedang layak dijadikan tujuan studi tiru. Keberhasilan Pemkab Sumedang dalam membangun sistem percepatan penurunan stunting berbasis elektronik juga telah diakui secara nasional. Kini, platform digitalnya diadopsi dan diimplementasikan di 50 kabupaten/kota percontohan lainnya.
Hal itulah yang melatar belakangi kunjungan Habib Hadi bersama dengan Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Probolinggo Aman Suryaman ke Kabupaten Sumedang. “Kami juga melihat penanganan stunting di Kabupaten Sumedang menjadi yang terbaik tingkat nasional, di mana dalam penanganan stunting dimaksud itu juga dilaksanakan berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Ini juga perlu untuk kita adopsi agar nantinya juga dapat diterapkan di Kota Probolinggo,” kata Habib Hadi.
Melalui penandatanganan kesepakatan kerja sama yang nantinya dilaksanakan oleh Dinas Kominfo Kota Probolinggo dan Kabupaten Sumedang ini, Habib Hadi berharap bisa memberikan manfaat bagi masing-masing daerah. “Dengan adanya kesepakatan bersama ini tentunya kami mengharapkan adanya sinergi program kegiatan dan potensi yang akan saling memberikan manfaat antara Pemerintah Kabupaten Sumedang dengan Pemerintah Kota Probolinggo,” harap Wali Kota Probolinggo.
Sementara itu hadir menerima kunjungan, Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan menyambut baik kerjasama ini dan mengaku siap mendukung setiap informasi yang dibutuhkan oleh Pemkot Probolinggo. “Dengan senang hati kami akan memberikan informasi yang dibutuhkan, dengan tetap menerima masukan dan menampung aspirasi dari bapak/ibu, sehingga dapat kami jadikan bahan pembelajaran dan evaluasi,” ungkap Wabup Erwan.
Diketahui, Kabupaten Sumedang berhasil menurunkan angka stunting dari semula 32,27 % pada tahun 2018 menjadi 8,27 % di tahun 2022. Keberhasilan tersebut didukung oleh penggunaan aplikasi SIMPATI, yakni Sistem Informasi Pencegahan Stunting Terintegrasi. Aplikasi merupakan hasil kolaborasi Pemkab Sumedang dengan PT Telkomsel. Penggunaannya menjadi salah satu katalisator dalam pencegahan stunting di Kabupaten Sumedang. Mulai dari pencatatan data ibu hamil hingga pemberian gizi untuk anak.
(Bay*****)