AESENNEWS.COM - Kita ketahui bahwa Pancasila adalah gagasan filosofi yang menjadi keputusan bersama dalam benegara dan berkehidupan sosial masyarakat. Dalam sejarah berdirinya bangsa indonesia dimana cita-cita bangsa yaitu memiliki filosofi, asas, falsafah hidup yang asli di buat dari gagasan bangsa indonesia dan bukan dari pengaruh luar. Dimana para pendiri bangsa dengan gagasannya membentuk suatu filosofi, asas yaitu Pancasila sebagai asas dasar, filosofi bangsa, dan sumber dari segala sumber hukum.
Yang mana perlu ditegaskan juga bahwasannya Pancasila ini bukan suatu ideologi suatu Negara, hal ini perlu digaris bawahi bahwa sejak kapan negara berideologi dalam sejarah bangsa indonesia bahkan bung Karno sendiri tidak pernah menyebutkan bahwa Pancasila sebagai Ideologi negara namun menekankan bahwa Pancasila sebagai dasar filosofi atau Philosophische Grondslag memiliki pengertian Pancasila sebagai Filsafat (Filosofi) Dasar bangsa Indonesia bukan suatu ideologi. Kemudian pak Soeharto juga pernah menegaskan bahwa Pancasila sebgai asas tunggal bukan ideologi sehingga terjadi kekeliruan jika mengatakan Pancasila sebagai ideologi negara. Perlu diketahui juga bahwa ideologi itu cara pandang keyakinan individu atau orang yaitu masyarakat bukan keyakinan Negara atau presiden, idelogi dianut oleh manusia yang hidup karena itu dia berkeyakinan dimana yang berkeyakinan itu orang sedangkan negara adalah barang mati sehingga tidak mungkin memiliki keyakinan.
Kemudian terkait dengan keudukan Paancsila di bangsa ini memiliki 4 kedudukan yang dimana kedudukan ini anatar lain sebgai berikut:
- Kedudukan Pancasila dalam Kehidupan Bermasyarakat - Dimana pancasila ini bukan hanya sekedar sila-sila saja akan tetapi menjadi suatu pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, dimana dengan adanya Pancasila ini bisa memberikan rasa aman, keharmonisan, dan saling menghargai dalam ikatan persatuan sehingga implementasinya dalam kehidupan sehari-hari. Kemudian Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat dapat dilihat dari social norm atau wujudnya berupa Norma Sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Dimana Pancasila juga dijadikan landasan dalam berpikir, bertindak, dan menentukan sesuatu sehingga ayang muncul adalah nilai-nilai Pancasila atau asas dasar. Dimana Pancasila ini bisa di bilang lebih tepat jika kedudukannya sebagai ideologi masyarakat dimana ideologi ini suatu keyakinan yang mana keyakinan ini bisa dilakukan oleh orang atau individu dalam hal ini meyakikini atau berkeyakinan terhadap cita-cita bangsa indonesia yaitu Pancasila.
- Kedudukan Pancasila dalam berbangsa - Dalam hal berbangsa Pancasila bisa dikatakan sebagai ideologi bangsa dimana dimana adanya pancasila ini sebagai momentum perjuangan dan persatuan bangsa indonesia, dimana pancasila sendiri merupakan hasil dari kesepakatan yang mana adanya suatu perjuangan dan persatuan didalamnya. Sehingga dalam kedudukan pancasila dalam berbangsa norma yang muncul adalah norma perjuangan, persatuan dalam mewujudkan cita-cita bangsa yang tertuang dalam sila-sila Pancasila.
- Kedudukan Pancasila dalam bernegara - Jika kita melihat kedudukan pancasila dalam bernegara bahwasannya pancasila ini bukan sebuah ideologi negara tetapi sebagai dasar negara, asas dasar, Philosophische Grondslag atau filosofi dasar. Dimana fungsinya sebgai pemersatu keragaman dengan bingkai ikatan berupa hukum yang mengikat dalam mengatur kehidupan bernegara. Pancasila ini juga kedudukannya dalam bernegara adalah sebagai sumber dari segala sumber hukum yang ada di indonesia dimana seluruh hukum yang ada dan akan dibuat di indonesia berpatokan pada dasar negara, asas negara, atau filosofi dasar negara yaitu Pancasila sehingga bisa dikatakan wujud dari keudukan Pancasila ini dalam bernegara adalah norma hukum.
- Keududukan Pancasila sebagai Mondial (the margine of apreciation) - Perlu kita pahami juga kedudukan Pancasila ini buka hanya mengataur mengenai masyarakat dengan negar itu sendiri dalam hal ini indonesia akan tetapi kedudukan pancasila juga mengatur mengenai Mondial atau seluruh dunia baik itu pengaruh luar seperti budaya, teknologi, doktrin, dan lain sebagainya. Dimana norma yang muncul dalam kedudukan pancasila sebagai mondial ini adalah the margine of apreciation atau batas apresiasi penghargaan terhadap nilai-nilai yang datang dari luar dan atau dari bangsa indonesia juga yang tidak sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.
Berkaitan dengan soal mengenai pancasila sebagai indentitas nasional yang mengalami kendala berkaitan dengan arus globalisasi. Saya akan menjawab dengan berlandaskan pada kedudukan pancasila sebagai Mondial karena kita ketahui arus globalisasi berasal dari luar untuk mengeneralisir semua aspek sehingga banyak dampak negatif yang bisa timbul. Kembali lagi pada asas dasar kedudukan pancasila ini sebagai mondial adalah untuk the margine of apreciation batas apresiasi, penghargaan, pengakuan masyarakat indonesia terhadap pengaruh luar. Sehingga jika mengacu pada pertanyaan terkait dengan stategi apa yang bisa membatasi pengaruh globalisasi yang menggangu indentitas nasional masyarakat indonesia. Hal ini bisa di jawab dengan kembali lagi mengacu pada nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila itu sendiri antar lain:
- Penguatan kembali mengenai identitas nasional - Mengapa saya mengatakan demikian jika kita melihat kasus yang terjadi pada masa sekarang dampak negatif dari globalisasi ini bisa mengarah pada kepribadian dan sikap setiap individu masyarakat dimana munculnya sikap Pragmatis, materialis, dan praktis dimana sikap ini sangat tidak mencerminkan identitas nasional bangsa indonesia yang berlandaskan pada nilai-nilai pancasila. Kembali lagi sikap-sikap buruk dari gelobalisasi ini perlu dibendung dengan penguatan kembali indentitas naisonal di tengah masyarakat.
- Penguatan moral anak bangsa dalam sektor pendidikan - Kita ketahui bangsa indonesia ini ditentukan oleh generasi muda sebagai penerus bangsa dimana maslah terkait dengan moral perlu di kuatkan di dalam sektor pendidikan. Karena maslah terbesar di bangsa ini adalah hancurnya karakter dan moral anak bangsa yang disebabkan salah satunya adalah globalisasi. Dengan cara penguatan kembali moral anak bangsa di sektor pendidikan setidaknya akan memperkuat kembali indentitas nasional masyarakat indonesia baik itu melalui pendidikan karakter pancasila, atau dalam kurikulum yang menekankan pentingnya Pancasila sebagai indentitas nasional.
- Praktek dari pemerintah sendiri Keududukan Pancasila sebagai Mondial (the margine of apreciation) - Berkaitan dengan identitas nasional yang dalam hal ini mulai tergerus dengan arus globalisasi perlu adanya peranan dari pemerintah sendiri. Dimana pemerintah memberikan aksi nyata dan contoh bagaimana pemeritah sendiri dalam menangkal pengaruh globalisasi dengan mengacu pada montial tadi dimana pemerintah menerapkan batasan bagi negara atau masyarakat dalam menerima nilai-nilai budaya dari luar dengan mengacu pada nilai-nilai pancasila.
- Masyarakat menerapkan Kedudukan Pancasila sebagai Mondial (the margine of apreciation) - Dimana masyarkat harus memiliki batasan dalam apresiasi, penghargaan baik itu budaya, teknologi, doktirn dan lain sebagainya yang faktornya dari luar. Bagaimana caranya ? caranya dengan masyarakat kembali lagi berpedoman pada pancasila itu sendiri sebagai indentitas nasional. Misal terkait dengan budaya luar yang masuk adalah budaya K-pop tidak ada salahnya kita untuk mengapresiasi, penghargaan terhadap budaya luar namun perlu adanya kedudukan Pancasila sebagai Mondial (the margine of apreciation) atau pembatas apresiasi atau penghargaa itu dengan mengacu pada nilai-nilai pancasila misal budaya luar yang masuk terkait dengan komunisme, doktirn agama yang dianggap sesat, budaya yang tidak sesuai dengan norma yang ada, hal-hal tersebut perlu kita batasi pengaruhnya dari luar karena kembali lagi pada poin mondial bahwa pengaruh dari luar tersebut bertentangan atau tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
- Penguatan indentitas nasional dalam politik - Hal ini perlu juga kita perhatikan dimana politik juga menjadi suatu hal yang harus kita perhatikan, dimana dengan arus globalisasi ini politik dipengaruhi juga oleh faktor luar. Misalnya dulu pernah ada partai komunis, partai islam yang paham ini masuk dari luar oleh pengarauh globalisasi. Sehingga pentingnya pemerintah dalam membatasi terkait dengan pengaruh luar terhadap politik indonesia, pengutan itu sendiri bisa dilakukan dengan membatasi atau menata ulang terkait paham-paham yang dianggap tidak mencerminkan identitas nasional.
- Penguatan nilai-nilai budaya, sosial, politik, ekonomi, agama yang berlandaskan pada Pancasila - Arus globalisasi menyerang setiap sendi-sendi negara kita terutama dalam bidang budaya, sosial, politik, ekonomi, agama sehingga peran masing-masing baik pemerintah dan masyarkat sangatlah penting dimana perlu adanya pengutan dalam sektor-sektor tesebut. Sehingga tidak mudah terpengaruh dengan nilai-nilai dari globalisasi yang negatif dan tidak belandaskan pada nilai-nilai Pancasila.
Kesimpulan
Masyarakat indonesia yang benar-benar memiliki rasa atau ideologi berupa keyakinan terhadap nilai-nilai Pancasila itu pasti akan menerapkannya dalam sendi-sendi kehidupan. Dimana sangatlah tepat nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila sebagai pedoman dan filsafah hidup bagi masyrakat indonesia. Dimana terkait dengan globalisai juga pastinya akan bisa menerapkan batas dalam menerima, mengapresiasi, menghargai pengaruh luar sehingga tidak merusak indentitas nasional kita yang berlandaskan pada pancasila. Dimana Pancasila bukan Ideologi suatu Negara tapi ideologi masyarakat individu orang yang meyakini pancasila sebagai asas dasar, filsafah hidup, dan pedoman dalam kehidupan bermasyarakat sehari-hari yang pada akhirnya terjadi keharmonisan, kesatuan, perjuangan, sesetaraan, keadilan, kerakyatan yang semua nilai-nilai dalam pancasila menjadi karakter bangsa dan masyarkat indonesia dalm sikap dan beperilakau yang mana ini menjadi hakikat penting dari pancasila itu.
Sumber referensi
- MKDU4111/MODUL 5 Kegiatan Belajar 1&2
- Philosophische Grondslag. Ir. Soekarno dalam pidatonya pada 1 Juni 1945 Ali, As’ad Said, 2009. Negara Pancasila, Jalan Kemaslahatan Berbangsa, Penerbit Pustaka LP3ES Indonesia, Jakarta.
- Kaelan. (2002). Filsafat Pancasila, Pandangan Hidup Bangsa. Yogyakarta:Paradigma.
- Astalog.com. 7 Mei 2023. Pancasila Sebagai Philosophische Grondslag. Diakses pada 9 Mei 2023. https://www.astalog.com/8955/pancasila-sebagai-philosophische-grondslag.htm
- Kompas.com. 29 Maret 2022. Pancasila Sebagai Dasar Negara Makna dan Kedudukannya. . Diakses pada 9 Mei 2023. https://www.kompas.com/skola/read/2022/03/29/080000769/pancasila-sebagai-dasar-negara-makna-dan-kedudukannya?page=2