Pada kesempatan itu, Ganjar bercerita soal pengalamannya dalam program membina usaha, khususnya usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Jawa Tengah yang bernama Lapak Ganjar.
"Lapak Ganjar saya buat karena kecelakaan (tidak sengaja). Orang tidak bisa jualan, diusir Satpol PP dan pemerintah belum bisa kasih solusi," ujar Ganjar.Lapak Ganjar, kata dia, merupakan promosi online yang dilakukan Ganjar khusus untuk produk UMKM melalui akun media sosial pribadinya.
"Tiba-tiba ada anak muda seusia kalian menyampaikan ke saya, 'Pak Ganjar itu follower Instagramnya sudah 5 juta, kenapa tidak bantu penjualan UMKM'," ucapnya.
Produk UMKM yang dipromosikan di akun media sosial Ganjar tidak harus berasal dari dari Jawa Tengah saja, tapi terbuka untuk semua pelaku usaha dari berbagai daerah.Saat ini, kata dia, Lapak Ganjar telah memiliki 2.932 UMKM binaan dengan beragam produk di 112 kabupaten dan kota di seluruh Indonesia. Lapak Ganjar juga memiliki 104 edisi endorsment yang masih terus berjalan.
"Itu dimulai dari hashtag Lapak Ganjar. Kemudian lalu yang produk ,silahkan jualan di sini. Saya tidak menduga (antusias pelaku usaha) tinggi, setelah itu kita atur pakai tema," katanya.Ganjar juga mendorong anak-anak muda untuk terus mengoptimalkan kemampuan di dunia usaha. Menurutnya, perkembangan produk-produk dalam negeri di masa depan ditentukan oleh anak bangsa (Nanang/Jakarta).