-->

PJ Bupati Purwakarta

#'

no-style

Banyak anggapan bahwa Lembaga Pemasyarakatan merupakan tempat bagi orang belajar kejahatan. Kaji dan analisis masalah tersebut dengan teori Differential Association dengan mengemukakan 9 proposisi sebagai kekuatan teori tersebut. Siapa tokoh-tokoh teori ini?

AESENNEWS.COM
Tuesday, May 23, 2023, 8:08:00 AM WIB Last Updated 2023-05-23T01:08:40Z

AESENNEWS.COM - Teori asosiasi diferensial atau differential association dikemukkan pertama kali oleh Edwin H Suterland pada tahun 1934 dalam bukunya Principle of Criminology. Sutherland dalam teori ini berpendapat bahwa perilaku kriminal merupakan perilaku yang dipelajari dalam lingkungan sosial. Artinya semua tingkah laku dapat dipelajari dengan berbagai cara. Karena itu, perbedaan tingkah laku yang conform dengan kriminal adalah bertolak ukur pada apa dan bagaimana sesuatu itu dipelajari.


Menurut teori ini, individu yang terlibat dalam perilaku kriminal belajar tentang teknik, alat, dan justifikasi perilaku tersebut melalui interaksi dengan orang-orang yang mempertahankan dan menganjurkan perilaku kriminal. Mereka juga belajar tentang definisi positif (menguntungkan) dan definisi negatif (merugikan) terkait perilaku tersebut. Pembelajaran perilaku kriminal terjadi melalui proses komunikasi yang melibatkan transfer nilai-nilai, norma-norma, keyakinan, dan pengetahuan terkait perilaku tersebut.

Teori Differential Association juga mengakui peran penting faktor-faktor sosial dalam pembentukan perilaku kriminal, seperti frekuensi, durasi, dan intensitas interaksi, serta pola dan sifat interaksi yang terorganisir. Selain itu, teori ini menganggap bahwa individu yang memiliki lebih banyak interaksi dengan individu yang terlibat dalam perilaku kriminal memiliki kemungkinan lebih tinggi untuk belajar dan mengadopsi perilaku tersebut. Teori ini menekankan bahwa proses pembelajaran perilaku kriminal tidak terlepas dari konteks sosial dan lingkungan dimana individu tersebut berada. Selain itu, teori ini juga mengakui adanya variasi individu dalam tingkat pembelajaran perilaku kriminal, serta peran penting faktor-faktor seperti prioritas interaksi, keterlibatan individu, dan sumber dan akibat pembelajaran dalam membentuk perilaku kriminal.

Teori ini berfokus pada pengaruh sosial dalam pembentukan perilaku kriminal seseorang. Berikut adalah 9 proposisi atau prinsip yang menjadi kekuatan teori Differential Association:
1. Interaksi Sosial: Individu belajar perilaku kriminal melalui interaksi dengan orang-orang di sekitarnya, terutama melalui interaksi langsung dan berkelanjutan.
2. Pembelajaran Nilai dan Norma: Individu belajar nilai-nilai dan norma-norma kriminal melalui interaksi dengan orang-orang yang mempertahankan dan menganjurkan perilaku kriminal.
3. Kuantitas dan Kualitas Interaksi: Frekuensi, durasi, dan intensitas interaksi dengan individu yang terlibat dalam perilaku kriminal mempengaruhi tingkat pembelajaran perilaku tersebut.
4. Prioritas Interaksi: Interaksi dengan individu yang memiliki kepentingan dan komitmen terhadap perilaku kriminal yang lebih awal dalam kehidupan cenderung memiliki pengaruh yang lebih kuat dalam pembentukan perilaku kriminal.
5. Definisi Secara Positif dan Negatif: Individu belajar melalui definisi positif (menguntungkan) dan definisi negatif (merugikan) terkait perilaku kriminal.
6. Pola-Pola dan Sifat Interaksi: Pola dan sifat interaksi yang terorganisir mempengaruhi pembelajaran perilaku kriminal.
7. Keterlibatan Individu: Tingkat keterlibatan individu dengan individu-individu yang terlibat dalam perilaku kriminal mempengaruhi tingkat pembelajaran perilaku tersebut.
8. Sumber dan Akibat Pembelajaran: Individu belajar tentang teknik, alat, dan justifikasi perilaku kriminal, serta belajar mengantisipasi dan menghadapi konsekuensi dari perilaku tersebut.
9. Variabilitas Individu: Tidak semua individu memiliki kesempatan yang sama untuk belajar perilaku kriminal, dan individu dapat memiliki tingkat pembelajaran yang berbeda terkait perilaku tersebut.
 

Anggapan bahwa lembaga pemasyarakatan merupakan tempat bagi orang belajar kejahatan adalah pandangan yang sering muncul dalam masyarakat. Akan tetapi, pandangan tersebut tidak sepenuhnya akurat dan dapat disangkal. Berikut adalah beberapa argumen yang dapat digunakan untuk mengkaji dan menganalisis pandangan tersebut dengan menggunakan teori Differential Association:

1.  Pengaruh Lingkungan Pemasyarakatan: Lembaga pemasyarakatan umumnya menciptakan lingkungan yang terpisah dari masyarakat umum. Di dalamnya, terdapat interaksi dan sosialisasi antara narapidana yang memiliki beragam latar belakang dan pengalaman kriminal. Jika interaksi ini didominasi oleh individu yang memiliki pengalaman kriminal yang lebih luas dan mempertahankan nilai-nilai dan norma-norma kriminal, maka kemungkinan ada pembelajaran perilaku kriminal antar-narapidana.

2. Kualitas Interaksi dan Pengaruh Rekan: Dalam lembaga pemasyarakatan, individu dapat terpapar pada rekan-rekan sesama narapidana yang mungkin memiliki pengalaman dan pengetahuan yang lebih luas tentang kejahatan. Interaksi yang berlangsung secara intensif dan berkelanjutan dengan rekan-rekan yang terlibat dalam perilaku kriminal dapat mempengaruhi individu untuk belajar dan mengadopsi perilaku tersebut.

3. Kekurangan Program Rehabilitasi yang Efektif: Kurangnya program rehabilitasi yang efektif di dalam lembaga pemasyarakatan dapat membatasi upaya untuk mengubah pola pikir dan perilaku kriminal individu. Jika fokus lebih pada pemasyarakatan dan penghukuman daripada rehabilitasi dan reintegrasi, maka peluang pembelajaran perilaku kriminal dapat tetap ada.

Tokoh utama dalam teori Differential Association adalah Edwin H. Sutherland. Ia merupakan seorang sosiolog dan kriminolog Amerika Serikat yang dikenal karena kontribusinya dalam bidang kriminologi dan teori sosial. Sutherland merupakan pengembang utama teori Differential Association dan dikenal sebagai "Bapak Kriminologi Amerika". Selain Edwin H. Sutherland, beberapa tokoh lainnya yang juga berkontribusi dalam pengembangan teori Differential Association antara lain:

1.Donald R. Cressey: Seorang sosiolog dan kriminolog Amerika Serikat yang merupakan murid dan kolaborator Sutherland. Cressey mengembangkan teori Sutherland dalam konteks kejahatan korporasi dan melakukan penelitian penting dalam bidang tersebut.
2. Robert L. Burgess dan Ronald L. Akers: Dua sosiolog kriminologi Amerika Serikat yang berkontribusi dalam memperluas dan mengembangkan teori Differential Association. Mereka menggabungkan aspek teori belajar sosial dengan teori Differential Association, yang kemudian dikenal sebagai "Teori Belajar Sosial Differential Association".
Komentar

Tampilkan

  • Banyak anggapan bahwa Lembaga Pemasyarakatan merupakan tempat bagi orang belajar kejahatan. Kaji dan analisis masalah tersebut dengan teori Differential Association dengan mengemukakan 9 proposisi sebagai kekuatan teori tersebut. Siapa tokoh-tokoh teori ini?
  • 0

Terkini

layang

.

social bar

social bar

Topik Populer

Iklan

Close x