Menurut warga inisial GA saat di konfirmasi wartawan aesennews.com mengatakan, bio flok saat ini sudah tidak digunakan lagi. "Dulu dipakai untuk pembibitan untuk modal petani membeli pupuk dan benih, sekarang tidak dipakai lagi dan tidak ada atap," ucapnya.
Hal senada dikatakan Petani sekitar lokasi saat ditemui berinisial SL mengatakan, lahan pertanian ini ada sekitar dua hektar dan ada empat orang pemilik lahan sawah. "Ada Pembesaran ikan kegunaannya untuk membantu modal pertanian petani kelompok sinar muda desa pancasila," terangnya.
Dirinya menambahkan, ada juga bantuan sapi tapi tidak tahu kemana sapi-sapinya. "Kalau sapi anggotanya yang ngurus mas, saya gak tau," jelas SL kepada wartawan Aesennews.com pada Jumat (19/05/2023).
Selanjutnya, Hal tersebut dibenarkan anggota kelompok tani sinar muda desa pancasila Kelik mengatakan, sekitar 70 bio flok diisi ikan lele dan bangunan gudang merupakan bantuan pemerintah dinas pertanian waktu itu. "Tujuan pemeliharaan ikan bio flok untuk mendukung pertanian seperti membeli pupuk dan bibit pertanian. saat ini bio flok tidak berjalan lagi dan mengalami kerugian sehingga modal tidak kembali," ucapnya.
Pernyataan berbeda disampaikan ketua kelompok tani sinar muda Suroto saat dikonfirmasi mengatakan, anggotanya berjumlah dua puluh orang. "untuk pertanian harga pupuk subsidi dijual ke anggota dengan menambahkan keuntungan sepuluh ribu per sak dan pemeliharaan ikan bio flok Masih berjalan, dan sapi bantuan ada semua berjumlah enam ekor serta boleh dijual peternak sebagai imbalan," terangnya kepada wartawan Aesennews.com dengan tergesa-gesa bergegas pergi dengan beralasan ada kepentingan lain mendesak.
Hasil pantauan wartawan Aesennews.com di dalam bio flok hanya terisi air tidak sampai seperempat dari tinggi bio flok dan didalamnya tidak terdapat bibit ikan lele seperti yang dikatakan Narasumber (Putra/Lampung).
