AESENNEWS.COM, PANDEGLANG - Sebuah Muara bernama Kijarila yang membelah Dua Desa,antara Desa Teluk dan Desa Labuan Kecamatan Labuan Kabupaten Pandeglang Provinsi Banten ,kondisinya lambat Laun kian menyempit dan terbilang dangkal cukup lumayan.keadaan seperti itu membuat Puluhan bahkan Ratusan Kapal Motor milik Nelayan saat bersandar harus saling himpit,saling jepit,saling beradu tumit,Rabu (05-04-2023).
Ketika cuaca buruk,hujan turun cukup lebat,Wajah Muara Kijarila akan berubah menjadi garang,sebab Air dari Hulu Sungai Cipunten Agung terlihat deras menuju Muara itu,menghanyutkan bahkan menenggelamkan semua yang melintas.termasuk Sejumlah Kapal Motor jenis Payang,jaring,Obor dan penganak Pursin.
" Minggu kemarin terjadi banjir,Nah kalau terjadi banjir,Satu saja Kapal Motor lepas dari Tali penahan dan terseret Air,otomatis membentur,bertubrukan,dengan Kapal-Kapal Motor lain,Akhirnya Satu yang lepas yang lain ikut korban." Demikian diutarakan Utun Nelayan Payang pada Wartawan.
Dikatakan Utun bahwa kejadian itu bukanlah sekali duakali akan tetapi sudah berjalan berkali-kali." Pokoknya kalau Hujan lebat dari Gunung kemudian Sungai Cipunten Agung pasang,pasti banjir,pasti ada Kapal Motor yang karam,yang terseret arus,yang bertabrakan,yang mengalami keruksakan."
Hal sama diutarakan Karto Warga Kp Jawatan Teluk.Menurutnya musibah Kapal Motor di Muara Kijarila itu kerap terjadi,lantaran disebabkan oleh beberapa faktor seperti banyaknya Bangunan Rumah -rumah Warga yang semakin menjorok kepinggir-pinggir kali,kemudian pendangkalan yang cukup parah,ditambah adanya Tembok pembatas cukup permanen Program Kotaku." Jadi hal itu sulit dicarikan solusinya Pak,sebab selama ini Dinas-dinas yang berkepentingan,sama sekali tidak terdengar rasa simpatiknya,pedulinya, maupun perhatiannya.pungkasnya, Karto.
Reporter : Abro - Tim .
