Ketika permasalahan ini mencuat di beberapa media online, Giyanto di datangi Kadus dan di suruh tandatangani surat bahwa itu mutlak Giyanto yang minta dibuatkan surat kematian. Bahkan istri Giyanto menceritakan telah dimintai sejumlah uang untuk diberikan kepada polisi, ayah SI ini juga mengatakan telah dipanggil ke Polsek waway karya untuk dimintai keterangan.
Sementara Kapolsek waway karya saat dikonfirmasi via WhatsApp menyatakan, tidak merasa menerima uang dan kemudian informasinya menelpon awak media agar lebih jelas ketemu langsung bersama dengan yang bersangkutan.
Begitu juga qodri selaku kades Sumberejo juga mengelak, dengan menyatakan cerita itu tidak benar.
Melalui pesan singkatnya kepada wartawan aesennews.com Wakapolres Lampung Timur Kompol Sugandhi Satria Nugraha mengatakan, Polsek waway karya terkait kasus memalsukan identitas kematian diduga benar terjadi. "Tetapi menurut informasi Kapolsek Waway karya sampai sekarang belum ada laporan resmi dari korban atau orang yang infonya dimintai sejumlah uang oleh pihak polisi," terangnya.
Menurut Wakapolres Lampung Timur, "Kapolsek Waway karya mengatakan tidak pernah ada yang menerima uang terkait dugaan memalsukan identitas kematian, saat ini perkembangan kasus sedang dilidik polsek waway karya," tutupnya.
Ditempat terpisah (JA) anak dari Giyanto meyakini apa yang disampaikan orang tuanya benar, "iya bang orang tua saya itu tani totok dan tidak bisa baca tulis, tidak ngerti aturan, dan selama saya kumpul dengan beliau selalu ngomong apa adanya, tegasnya (Putra).