AESENNEWS.COM, CIREBON - Pos Linmas (Perlindungan Masyarakat) seluruhnya berjumlah 6 (enam) pos di kota Cirebon, yaitu: Pos Nata 1 bertempat di Jl. Darsono (depan Rumah Sakit Gunung Jati), Pos Nata 2 di Jl. Pemuda, Pos Nata 3 di Gunung Sari Trade Center Jl. Cipto Mangunkusumo, Pos Nata 4 di depan mesjid At-Taqwa, Pos Nata 5 di depan Bank BJB Pasar Kramat Jl. Siliwangi dan Pos Nata 6 di lampu merah Wahidin Jl. Slamet Riyadi. "Tugas kami sebagai Linmas, khususnya di Pos Nata 2 Jalan Pemuda ini adalah mengamankan dan menertibkan para pedagang kaki lima (pkl) yang berdagang di atas trotoar dan bahu jalan, pengamen di perempatan Latri dan Pemuda Bypass, orang dalam gangguan jiwa (ODGJ) dan menolong pengendara yang mengalami kecelakaan lalu lintas (lakalantas) serta membantu masyarakat yang mencari alamat, dan sebagainya. Semuanya itu kami lakukan dengan cara pendekatan humanis dan persuasif sesuai instruksi pimpinan, "kata Warya (Sabtu, 05/11/2022).
Kemudian petugas yang menjabat komandan regu (Danru) ini pun menyatakan bahwa dalam menjalankan tugasnya sekarang masuk dalam shift 2 dari jam 12.00-18.00 WIB, yang dibantu oleh tiga orang anggota, yakni Eka Fita Lestari sebagai admin, Budi dan Joni yang sedang diperbantukan di Pos Nata 3. "Kami menggantikan teman-teman Linmas yang bertugas di shift 1. Mereka adalah Dermawan, Asep Faisal, Yahya dan Lia Waliya yang dikepalai oleh Dermawan sebagai Danru, "ungkapnya.
Lebih lanjut dikatakannya bahwa berdasarkan pengamatan di lapangan, jam 15.00 WIB dan 17.00 WIB merupakan jam-jam sibuk sehingga lebih diintensifkan untuk berpatroli tanpa sedikit pun bersikap abai pada jam-jam lainnya. "Hal ini kami lakukan demi satu tujuan bagaimana supaya tercipta sekaligus tetap terpelihara keamanan dan ketertiban di wilayah kerja kami. Untuk para pedagang kaki lima, kami tidak menemukan masalah yang berarti oleh karena kebanyakan dari mereka taat peraturan. Sedangkan untuk ODGJ, pengendara yang kecelakaan dan masyarakat yang mencari alamat sifatnya insidentil. Tetapi untuk pengamen diperempatan jalan tadi, barulah kami cukup dibuat pusing. Memang pengamen di perempatan Latri suka ada tetapi jarang sekali. Berbeda dengan pengamen di perempatan Pemuda Bypass, sering ada dan berjumlah banyak. Mereka itu suka bermain kucing-kucingan sama kami. Kami ada di perempatan jalan, mereka tidak ada. Kami tidak ada berjaga di perempatan, mereka ada mangkal di situ, "ujarnya dengan nada sedikit kesal. "Tetapi kalau ada beberapa orang dari mereka ini tertangkap dengan mengingat instruksi pimpinan untuk bertindak humanis dan persuasif, maka kami peringatkan mereka baik-baik. Kecuali kalau ada pengamen-pengamen yang membandel, barulah kami menghubungi pihak kantor untuk mereka itu diangkut dan dibawa oleh mobil Satpol PP ke kantor Satpol PP di Jalan Drajat. Di sana mereka akan diinterogasi dan disuruh menandatangani surat perjanjian untuk tidak mengulangi perbuatannya lagi kemudian dipulangkan, "imbuhnya.
Sementara itu dalam hal bagaimana cara penanganan ODGJ, petugas Linmas yang bernama lengkap Warya Sunarya ini menuturkan bahwa ada dua opsih yang digunakan. "Pertama, sesuai dengan instruksi pimpinan maka kami menggiring mereka untuk diarahkan ke perumahan atau perkampungan; dan kedua, kami menelpon Public Safety Center (PSC) 119 atau Dinas Sosial untuk segera dilakukan penindakan atas mereka yang mana jenis atau bobot penanganannya terserah mereka. Adapun dua cara ini kami lakukan karena menurut sepengetahuan kami bahwa di kota/Kabupaten Cirebon sampai sekarang belum ada tempat penampungan khusus bagi gelandangan, pengemis, pengamen, dan lain-lainnya itu pak, "ujarnya mengakhiri pembicaraan kepada awak media Aesennews.com.
