Rupanya isu yang beredar di telinga para tenaga honorer atau non ASN sungguh tak benar dan ditepis pihak Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Lewat informasi resmi, BKN menegaskan bahwa pendataan non ASN yang saat ini dilakukan bukan untuk pengangkatan tenaga honorer menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Pendataan non ASN dilakukan dengan tujuan hanya untuk memetakan dan mengetahui jumlah tenaga honorer di setiap instansi pemerintah.
“Pendataan tenaga non ASN bukan untuk pengangkatan menjadi PNS, tetapi memetakan da mengetahui jumlah tenaga non ASN di lingkungan instansi pemerintah”, ungkap Kepala Kantor Regional (Kanreg) X BKN Denpasar, Paulus Dwi Yoga, dilansir dari CNBC Indonesia.
Paulus juga menegaskan bahwa instansi telah mengumumkan hasil pendataan sebagai wujud transparansi serta untuk mendapatkan masukan dari masyarakat pasca berakhirnya masa pendataan tenaga non ASN pada 30 September 2022.
Untuk itu, perbaikan data bagi tenaga honorer yang telah melakukan pendataan non ASN masih dapat dilakukan hingga 22 Oktober mendatang.
Proses perbaikan data bagi tenaga honorer yang telah mendaftar hanya dilakukan melalui sistem aplikasi pendataan tenaga non ASN BKN.
Lebih lanjut Paulus meminta agar tenaga honorer atau tenaga non ASN untuk tetap bekerja seperti biasanya dan berhati-hati dengan oknum tertentu yang telah menjanjikan pengangkatan menjadi seorang PNS.
Sebab tidak ada satu pun pihak ketiga yang bisa mengangkat tenaga honorer atau non ASN menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Jika mengetahui atau mengalami hal tersebut segera laporkan dan konfirmasi ke BKPSDM Kabupaten Belu atau ke Kantor Regional X BKN Denpasar melalui media online yang tersedia”, kata Paulus.
(Putra).
