Hal itu dilakukan sebagai persiapan dini dan antisipasi dalam menghadapi cuaca ekstrem yang bisa saja menyebabkan terjadinya berbagai bencana alam dan menjadi ancaman semua pihak, mengingat wilayah Pesisir Barat termasuk dalam kategori wilayah rawan bencana alam.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pesisir Barat, Mirza Sahri mengatakan, "Kami melakukan pembinaaan dan evaluasi petugas penanggulangan bencana alam yang ditempatkan pada titik lokasi rawan bencana longsor, pohon tumbang, banjir, gelombang tinggi, dan sebagainya".
Pihaknya melakukan pembinaan dan evaluasi kepada petugas Tim Reaksi Cepat (TRC) penanggulangan bencana alam yang ditempatkan di lokasi rawan bencana. TRC merupakan petugas yang berada dibawah naungan BPBD Pesisir Barat, jelasnya.
"Kegiatan ini juga sekaligus pembagian insentif selama tiga bulan kepada Petugas TRC. Ada 125 orang Petugas TRC di kabupaten Lampung Barat yang banyak ditempatkan di Pelabuhan Kuala, Kecamatan Pesisir Tengah dan Pekon Labuhanmandi dan Kecamatan Way Krui," tambah Mirza.
Petugas TRC Pesisir Barat mengisi seluruh wilayah yang tersebar di 11 kecamatan. "Dengan kondisi saat ini yang sering terjadi hujan, kami mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan berhati-hati, karena potensi cuaca ekstrem bisa menyebabkan bencana alam, seperti banjir, longsor dan sebagainya," ucapnya.
Mirza juga mengimbau bagi pengguna jalan atau pengendara kendaraan untuk lebih meningkatkan konsentrasi dan kehati-hatian saat melewati jalan yang merupakan jalur rawan longsor dan pohon tumbang seperti jalur Liwa-Krui dan jalan lintas Barat perbatasan Tanggamus-Pesisir Barat. "Kepada masyarakat yang tinggal di sepanjang pinggiran pantai juga untuk mewaspadai gelombang tinggi," tutupnya.
(Putra)