Hal ini sekaligus menjadi peluang bagi toepan, sebab dengan aktivitas barunya sekira kurang lebih 6 tahun silam dia terinpirasi untuk memiliki usaha yang bisa dikelola dari rumah. Dia pun mengembangkan hobinya yang suka berkreasi dengan membuat usaha mahar dan hantaran.
Kemudian sekira tiga tahun terakhir memperluas usahanya dengan pelaminan. Di jelaskan Toepan pertama kali dirintisnya bisnis hantaran ini, dia meminta dukungan orangtuanya, kemudian membongkar tabungannya untuk modal sebesar kurang lebih Rp 3 juta.
Meski di awal dirinya takut memulai hal itu, namun semangat dan kegigihannya membangun bisnis ini mendapat respon positif dari berbagai pihak.
Sebenarnya, sebut pria ini, dia tidak memiliki keterampilan yang mumpuni dalam membuat hantaran ini. Karenanya, Toepan pun mengaku saat itu ingin belajar bagaimana membuat hantaran. Sayangnya di Medan belum sarana belajar, sehingga memaksanya belajar secara otodidak.
“Kemudian oleh temannya disarankan untuk membaca buku. Namun, dari tutorial yang saya baca itu, tidak semua diajarkan di situ. Seperti belajar melipat, hasilnya tidak sesuai kenyataan pas saat diaplikasikan. Sehingga harus berpikir sendiri bagaimana cara membuatnya,” imbuhnya.
Berkat kegigihannya, beragam kreasi buatannya banyak diminati masyarakat. Ini karena hantaran buatannya, tidak seperti kebanyakan. Karena sudah dimodifikasi dengan bunga, kancing, manik untuk mempermanis hantarannya.
“Sebenarnya, bukan hanya mahar dan hantaran saja. Ada juga kreasi daur ulang dengan memanfaatkan botol sirup jadi botol couple. Kemudian triplek bekas dan kayu, jadilah yang bernama wedding toepan topanan.
Kemudian setelah dua tahun berjalan, Toepan pun mengembangkan bisnis hantaran ini. “Sejak kurang lebih lima tahun, mulai merambah ke pelaminan. Ini join sama kawan,” ujarnya dengan beberapa pelayanan seperti dekorasi, backdrop, pelaminan wedding dan photo booth serta makeupp dan masih banyak lagi
Kehadiran bisnis pelaminan ini untuk membantu pasangan yang akan menikah dengan menawarkan dengan harga terjangkau. Untuk usaha hantaran,beserta dekorasinya jika banyak orderan, toepan mengaku dalam satu bulan bisa meraup omzet hingga Rp 5 juta. Sedangkan pelaminan bisa mencapai jutaan rupiah.
Untuk pemasaran, Toepan mengaku hingga saat ini masih mengandalkan instagram dan facebook. Tidak heran pelanggannya datang dari berbagai daerah seperti Binjai,Medan,Deli Serdang dan berbagai daerah di sumatera utara.
“Nah untuk harga di wedding toepan topana sendiri cukup bersahabat serta kualitas yang di berikan tidak mengecewakan.tutup Toepan Topana.(DD AWI)
