Seperti yang kita ketahui bahwa indonesia merupakan pemilik sumber daya energi panas bumi terbesar dunia setelah amerika serikat.
Badan Geologi Kementrian Energi dan Sumber Daya Miberal atau (ESDM) mencatat sumber daya panas bumi yang ada di indonesia mencapai volume 23.965,5 Mega watt(MW) atau sekitar 24 Giga Watt(GW), sementara itu sumber daya panas bumi Negeri Paman Sam (Uncle Sam) -US, Yakni mencapai 30.000 Mega Watt(MG).
Perihal perencanaan penggarapan Geotermal itu di tandai melalui penawaran Wilayah Penugasan Survey Pendahuluan an Explorasi (WPSPE) panas bumi di wilayah cipanas dilakukan sejak 28 januari -28 Februri 2022 silam.
Salah satu ketentuan terkait penawaran menyebutkan bahwa perjanjian awal transaksi dengan PT PLN (persero) akan dilakukan setelah ekplorasi selesai, dan ijin panas bumi diterbitkan oleh pemerintahan.
Pre Transaction Agreement/PTA atau Perjannian Awal Transaksi, dengan PT PLN(persero) akan dilakukan setelah eksplorasi ini selesai dan ijin diterbitkan. Adapun acuan harga listrik dalam PTA dimaksud mengikuti ketentuan peraturan perundang-undangan, "tulis perjanjian terswbut, dikutip pada minggu (13/3/22).
Dengan dilakukannya penawaran wilayah kerja energi panas bumi ini diharapkan pengembangan panas bumi sumber listrik di tanah air semakin meningkat. Pasalnya pada tahun 2021 silam kapasitas terpasang pembangkit listrik tenaga panas bumi atau (PLTP) indonesia sebanyak 2.276,9 MW, jumlah tersebut hanya naik 146,2 MW dari total kapasitas yang terpasang pada 2020 silam sebanyam 2.130,7 MW.
Itu artinya total kapasuras yang terpasang PLTP diindonedia hingga akhir 2021 mencapai 9,5% dari total keseluruhan yang ada, dari kesimpulan PLTP diindonesia masih banyak yang dapat dimanfaatkan.
(sumber:cnbcindonesia)
