AESENNEWS.COM-TEBING TINGGI-Kebakaran hebat melanda situs bersejarah di Kota Tebing Tinggi, yakni Rumah Adat atau Istana Kerajaan Padang di Jalan KF Tandean, Kelurahan Bandar Sakti, Minggu (13/3) siang kemarin.
Peristiwa itu menelan korban jiwa seorang anak bernama Zio Dwi Anggara Lubis (5). Alhasil peristiwa ini mengagetkan warga yang tinggal di sekitar lokasi.
Informasi dihimpun aeseennews.com menyebutkan, sebelum api membakar hangus rumah adat itu, saksi bernama Aura melihat dua keponakannya, Zidan dan Rafa sedang bermain bakar kertas di Salah satu ruang kamar di lantai dua.
Singkat cerita, sekira pukul 14.30 wib, saksi Supriadi pulang dari membeli rokok melihat asap hitam keluar dari sela sela ventilasi dan atap belakang rumah kemudian melihat api dari dalam rumah.
Ia pun berusaha masuk ke dalam rumah untuk menyelamatkan Zio Dwi Anggara Lubis sedang tidur di dalam rumah adat tersebut, namun usahanya itu sia-sia lantaran korban api yang semakin membesar hingga membuat Supriadi tidak dapat menyelamatkan Zio.
Untuk memadamkan api, Damkar Kota Tebing Tinggi menurunkan 8 unit mobil pemadam kebakaran (Damkar). Namun api sudah besar yang membuat petugas damkar kesulitan untuk memadamkan api tersebut.
Kasi Humas Polres Tebingtinggi, AKP Agus Arianto membenarkan kebakaran Salah satu rumah adat di Tebing Tinggi itu. Menurutnya, rumah tersebut dimiliki oleh Tengku Emil Hendra Utama.
"Saat kejadian pemilik rumah sedang berada diluar, ia menugaskan kepada keluarga Rizka Ginaldo Lubis untuk membersihkan dan menjaga rumah tersebut," ucap AKP Agus Arianto di Tebing Tinggi, Minggu (13/3).
Atas peristiwa tersebut Tengku Emil Hendra Utama pemilik rumah panggung Kerajaan Adat Melayu mengalami kerugian sebesar Rp.450.000.000,-
Untuk diketahui, rumah adat melayu tersebut merupakan Istana Negeri Padang, yang merupakan Peninggalan Raja ke XII Kerajaan Melayu, Tengku Hasyim, dan tegak berdiri di kawasan lingkungan penduduk di Jalan KF Tandean, Tebing Tinggi.
Tahun pembangunan istana tersebut diperkirakan pada tahun 1800 masehi. Istana memiliki warna kebanggaan bangsa Melayu, kuning terang.
Bangunannya ikonik itu begitu mencolok dibandingkan rumah penduduk sekitar. Di belakang rumah ini ada kompleks pemakaman untuk raja dan keluarga Kerajaan Padang(edo)
